Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan kembali mengajak pelaku usaha dan serikat buruh maupun pekerja untuk berkolaborasi menghadapi tantangan lonjakan kasus Covid-19 yang melanda Indonesia.
Pelaku usaha dan pekerja diharapkan tetap berpegang pada komitmen penyelesaian isu tenaga kerja yang adil.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan dampak pandemi tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, tetapi juga dialami oleh seluruh negara di dunia.
“Dampaknya tidak hanya ke kesehatan, tetapi juga perekonomian. Tak sedikit korporasi dan industri yang mengalami guncangan sehingga tingkat pengangguran terbuka kita menjadi naik,” kata Ida dalam acara Deklarasi Gotong Royong yang diikuti asosiasi pengusaha dan serikat pekerja, Selasa (13/7/2021).
Dalam kurun Agustus 2019 sampai Agustus 2020, Ida mengatakan jumlah pengangguran Indonesia bertambah sekitar 2,6 juta akibat pandemi menjadi 9,77 juta.
Tingkat pengangguran terbuka yang sempat menyentuh 4,99 persen pada Agustus 2019 meningkat menjadi 7,07 persen pada Agustus 2020. Hal tersebut sekaligus merefleksikan banyaknya penduduk bekerja yang kehilangan pekerjaan karena pandemi.
Baca Juga
Meski demikian, Ida mengatakan segala upaya telah dikerahkan pemerintah bersama dengan berbagai elemen, termasuk sektor swasta, untuk meminimalisir dampak pandemi. Buah dari upaya tersebut terlihat dari turunnya jumlah pengangguran pada Februari 2021 menjadi 8,75 juta.
“Ada 1,05 juta yang diangkat dari kondisi pengangguran. Selain itu jumlah yang terdampak juga berkurang dari sekitar 29 juta pada Agustus 2020 menjadi 19 juta pada Februari. Artinya ada 10 juta orang yang kita bantu dalam menyelesaikan persoalan-persoalannya dengan segala cara dan upaya,” kata Ida.
Berkaca pada hal tersebut, Ida mengatakan penyelesaian masalah ketenagakerjaan memerlukan kerja sama berbagai lapisan, tidak hanya parsial menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini yang dia sebut bakal menjadi modal dalam menghadapi tantangan ketenagakerjaan kala Indonesia kembali menghadapi gelombang kenaikan kasus Covid-19.
“Kalau kita sudah pernah berhasil menyelesaikan masalah ketenagakerjaan, maka saya kira kita mulai lagi pada saat kita mengalami fase kedua penyebaran Covid-19 ini. Saya kira kita kembali duduk bersama dan meninggalkan ego masing-masing,” tambahnya.
Karena itu, Ida mengharapkan pelaku usaha dan pekerja dapat kembali berkolaborasi dan berpegang pada komitmen yang dilandasi rasa saling percaya dan optimisme.
Komitmen gotong royong atau kolaborasi ini mencakup penyelesaian konflik dengan dialog yang sehat disertai kompromi yang adil, penegakan protokol kesehatan di lingkungan kerja, dan menyikapi dengan kepala dingin permasalahan ketenagakerjaan yang dibawah ke meja pengadilan.
Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah telah memulai ruang pembahasan untuk penyediaan bantuan bagi usaha yang terdampak PPKM Darurat.
Pemerintah pun sudah mulai menerima saran dan masukan dari pelaku usaha untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan yang timbul.
“Saya minta kita jangan melupakan hak-hak pekerja kita. Saya berjanji akan mengoptimalkan sumber daya dari pemerintah untuk membantu pihak-pihak yang terdampak negatif PPKM Darurat,” kata Luhut.