Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Malaysia Mau Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ke Level 4 Persen

Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengindikasikan pemerintah dapat memangkas ekspansi menjadi sekitar 4 persen.
Suasana sepi di Sungai Besi Expressway di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US$9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu yang dimulai hari ini. Bloomberg/Samsul Said
Suasana sepi di Sungai Besi Expressway di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US$9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu yang dimulai hari ini. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia akan menurunkan prospek pertumbuhan ekonominya untuk tahun ini karena pembatasan pergerakan terhadap Covid-19.

Menteri Keuangan Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz mengindikasikan pemerintah dapat memangkas ekspansi menjadi sekitar 4 persen.

Sementara ada optimisme bahwa lonjakan kasus saat ini dapat diatasi dan penguncian dapat dikurangi, pemerintah masih berharap untuk menurunkan estimasi produk domestik bruto untuk 2021.

“Kami sedang merevisi ke angka yang lebih rendah dan akan membagikan jumlah pastinya setelah kami mendapatkan data dari lapangan,” kata Zafrul, dilansir Bloomberg, Senin (12/7/2021).

Saat ditanya apakah proyeksi dapat dipotong menjadi sekitar 4 persen, Zafrul menjawab bahwa itu kisaran angka itu mungkin terjadi. Pemerintah telah mengatakan akan merevisi prospek yang saat ini di angka 6 persen hingga 7,5 persen pada bulan depan.

Tekanan meningkat pada Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dengan penguncian yang merugikan ekonomi senilai 1 miliar ringgit (US$ 239 juta) per hari dan hanya 10 persen dari populasi yang divaksinasi sepenuhnya, sementara partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa baru saja menarik dukungannya untuk perdana menteri.

Kasus Covid baru mencapai rekor 9.353 pada hari Sabtu, dengan Lembah Klang — yang mencakup Kuala Lumpur — menyumbang sekitar 60 persen dari total.

“Pasar memperkirakan prospek ekonomi yang memburuk karena gelombang Covid tidak menunjukkan tanda-tanda mereda,” kata Prakash Sakpal, ekonom senior di ING Groep NV di Singapura, yang memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2021 untuk Malaysia menjadi 4,4 persen dari 5,3 persen terakhir.

"Yang membuat masalah lebih buruk bagi pasar sekarang adalah ketidakpastian politik yang meningkat," ujarnya.

Indeks saham acuan turun 0,4 persen pada pukul 11:00 setelah membatasi kerugian minggu ketiga pada Jumat. Ringgit naik 0,1 persen menjadi 4,1873 per dolar setelah jatuh ke level terendah selama 11 bulan pada Jumat lalu, sementara imbal hasil obligasi 10-tahun naik 5 basis poin menjadi 3,26 persen.

Zafrul ditunjuk pekan lalu sebagai menteri koordinator Rencana Pemulihan Nasional, yang bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan strategi.

Sementara peluncuran vaksin yang dipercepat telah memungkinkan pemerintah untuk melonggarkan pembatasan virus di tujuh negara bagian, sebagian besar negara itu tetap dikunci sejak 1 Juni.

“Fokus kami hari ini adalah agar ekonomi terbuka dengan aman. Ini adalah rencana yang dinamis dan gesit," kata Zafrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper