Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan akan fokus mempercepat rehabilitasi beberapa pasar pada paruh kedua 2021. Strategi tersebut diterapkan lantaran badai kedua Covid-19 membuat normalisasi kegiatan pendidikan kembali tertunda.
Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan kembali tertunda pada tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya akan kembali menggenjot beberapa proyek rehabilitasi pasar.
“Situasi tatap muka di tahun ajaran baru tampaknya akan tertunda. Jadi saya fokuskan kembali ke [rehabilitasi] pasar. Kalau pasar, dari awal agak saya gas karena ini [bagian dari rencana] pemulihan ekonomi,” katanya kepada Bisnis, Kamis (8/7/2021).
Iwan mencatat, setidaknya empat rehabilitasi maupun pembangunan pasar yang akan dipercepat. Seluruh pasar tersebut direncanakan akan rampung dan dapat digunakan setidaknya pada akhir 2021.
Pertama, Pasar Kanjengan di Semarang yang rampung pada Juni 2021. Iwan mengatakan, konstruksi pasar tersebut telah dipercepat setidaknya sekitar 1 bulan.
Kedua, konstruksi Pasar Johar Selatan yang akan dikebut dan rampung pada November 2021. Iwan berujar, konstruksi pasar tersebut seharusnya selesai pada Februari 2022.
Ketiga, pihaknya akan mempercepat konstruksi Pasar Sukawati Blok C. Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mendata proyek tersebut akan dikerjakan oleh PT Adhi Persada Gedung dengan pagu anggaran Rp105,23 miliar.
Terakhir, Iwan menyampaikan bahwa pihaknya akan mempercepat rehabilitasi Pasar Legi menjadi rampung pada Oktober 2021. LPSE mendata proyek yang memiliki pagu anggaran Rp150 miliar dan dikerjakan PT PP Urban tersebut seharusnya rampung pada Desember 2021.
“Jadi ada skenario percepatan yang signifikan. Kami harap [rehabilitasi dan konstruksi] pasar ketika selesai sudah serah kelola. Ini dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi,” ucapnya.