Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Pengganti Bensin, Kementerian ESDM Dorong Pengembangan A20

Pengembangan A20 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor transportasi.
Antrean kendaraan membeli Pertalite dengan harga khusus di jalur khusus yang telah disediakan pada SPBU yang berpartisipasi./Istimewa
Antrean kendaraan membeli Pertalite dengan harga khusus di jalur khusus yang telah disediakan pada SPBU yang berpartisipasi./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pengembangan bahan bakar rendah emisi A20 sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahan bakar A20 merupakan campuran bensin dengan metanol dan etanol.

"Kami sedang mendorong pemanfaatan A20, mencampur bensin dengan etanol dan metanol," ujar Dadan dalam sebuah webinar, Rabu (7/7/2021).

Dia menuturkan pencampuran kedua jenis alkohol tersebut dilakukan untuk memanfaatkan karakteristik dari masing-masing senyawa kimia tersebut. Menurutnya, etanol bersifat sangat korosif sehingga perlu dicampur dengan metanol agar bisa dinetralisasi.

"Saat ini, kami dalam proses melakukan uji engine," katanya.

Pengembangan A20 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di sektor transportasi. Kementerian ESDM mencatat bauran EBT saat ini baru mencapai 11,2 persen, masih sangat jauh dari target 23 persen yang harus dicapai pada 2025.

Untuk mencapai target bauran EBT tersebut di sektor transportasi, pemerintah baru bisa mengimplementasikan pemanfaatan B30 atau campuran 30 persen biodisel dalam minyak solar. Karena itu, saat ini, pemerintah tengah berupaya mencari alternatif untuk menggeser penggunaan bensin.

Selain mengembangkan A20, Dadan menuturkan bahwa pemerintah juga tengah mendorong pengembangan campuran bensin dengan sawit.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper