Bisnis.com, JAKARTA — PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) menyebut pasokan obat ke depan akan ditingkatkan khususnya untuk produk penanganan Covid-19. Hal itu juga akan didorong kebijakan ekspor India yang sudah dibuka.
Direktur Utama PT Kimia Farma Verdi Budidarmo mengatakan India telah mengizinkan kembali ekspor produk obat dan bahan baku obat khususnya untuk penanganan Covid-19 sejak bulan lalu. Alhasil, mulai bulan ini hingga akhir tahun produk dari India dapat kembali dipasok untuk kebutuhan dalam negeri.
"Indonesia kemungkinan tersuplai produk Remdesivir dari India karena kami memiliki komitmen 1,4 juta vial kepada Kementerian Kesehatan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR secara virtual, Rabu (7/7/2021).
Adapun importasi Remdesivir saat ini dilakukan oleh tujuh industri farmasi di Indonesia.
Verdi menyebut untuk produk lain seperti Avigan yang diproduksi dengan merk dagang Favipiravir juga akan diproduksi sebanyak tujuh juta tablet hingga akhir bulan ini. Produk tersebut memang diracik di pabrik KAEF tetapi seluruh bahan baku masih harus impor.
Selain itu, bersama anak usahanya Phapros, perseroan tengah mengembangkan Remdesivir injeksi. Perseroan menargetkan produk itu akan rampung dan mulai dapat dirilis pada September mendatang.
"Bahan baku produk penanganan Covid-19 tersebut juga dipastikan akan dikembangkan di dalam negeri melalui anak usaha KAEF juga," ujarnya.
Terakhir, perseroan sejak bulan lalu telah memiliki obat generik Azithromycin sebanyak 1,1 juta tablet atau setara 58.800 dus yang produksinya akan ditingkatkan hampir enam juta tablet atau 294.000 dus.
Adapun, saat ini KAEF telah mendukung distribusi obat dari Holding Farmasi dengan 1.233 apotek yang tersebar di seluruh daerah.