Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyerap anggaran negara senilai Rp53,16 triliun pada semester I/2021. Dengan kata lain, anggaran yang sudah terserap dari total pagu mencapai 38,01 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa target serapan anggaran pada tahun ini mencapai 98,12 persen atau senilai Rp137,23 triliun. Adapun, anggaran PUPR sepanjang 2021 adalah Rp139,86 triliun setelah mengalami refocusing dari posisi Rp149,81 triliun.
"Saya pastikan kegiatan-kegiatan strategis di Kementerian PUPR tetap berjalan dalam rangka meningkatkan daya saing, sekaligus menjadi stimulus bagi program Pemulihan Ekonomi Nasional [PEN] dampak Pandemi Covid-19," katanya dalam keterangan resmi, Senin (5/7/2021).
Basuki menuturkan, pihaknya akan menerapkan tiga prinsip reformasi anggaran belanja, yakni ekonomis, tepat sasaran, dan efisien. Oleh karena itu, Basuki menganggarkan beberapa kegiatan di luar konstruksi infrastruktur.
Kegiatan yang dimaksud adalah pembuatan anggaran penanganan bencana senilai Rp11,14 triliun, kebutuhan pangan bencana Rp2,19 triliun, dan kebutuhan mendesak lainnya sebesar Rp8,95 triliun. Selain itu, Basuki juga menganggarkan program Padat Karya Tunai (PKT) senilai Rp23,24 triliun dengan target serapan tenaga kerja mencapai 1,23 juta tenaga kerja.
Pada Januari—Juni 2021, serapan anggaran PKT telah mencapai 49,41 persen atau senilai Rp11,48 triliun. Sementara itu, tenaga kerja yang telah diserap sebanyak 60,5 persen atau 746.342 orang.
“Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat atau warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi,” ucapnya.
Menurutnya, program PKT bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa, menjaga daya beli masyarakat, dan menyerap tenaga kerja. Setidaknya ada 20 kegiatan yang diharapkan dapat membantu mempercepat program PEN pasca-pandemi Covid-19.
Di samping itu, Basuki mencatat ada empat program yang masuk dalam program PEN, yakni dukungan pengembangan pariwisata senilai Rp3,67 triliun dengan progres 34,69 persen, ketahanan pangan Rp25,84 triliun dengan progres 48,18 persen, dukungan pengembangan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebesar Rp2,75 triliun dengan progres 13,71 persen, dan Information and Communication Technologies (ICT) sebesar Rp 161 miliar dengan progres 27,76 persen.