Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pemerintah tidak akan melakukan impor beras dalam waktu dekat. Potensi produksi serta kondisi stok memperlihatkan indikator positif pasokan dari dalam negeri.
Merujuk pada perkiraan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras sepanjang 2021 diprediksi mencapai 33 juta ton. Potensi produksi ini jauh meningkat dibandingkan dengan produksi sepanjang 2020 yang berjumlah 31,33 juta ton.
“Jika melihat prediksi BPS tahun ini, panen kita akan sedikit lebih baik dari pada tahun lalu yakni 33 juta ton,” kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
Di sisi lain, stok beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog mencapai 1,39 juta ton. Dengan asumsi penyaluran rutin Bulog dalam sebulan berjumlah 80.000 ton, stok tersebut bisa bertahan selama 17,4 bulan.
“Kalau melihat alur ini bisa kita pastikan tidak ada impor. Ketersediaan beras Bulog bisa memenuhi kebutuhan lebih dari setahun ke depan,” imbuhnya.
Realisasi pengadaan Bulog sampai awal Juli 2021 tercatat mencapai 730.848 ton. Stok beras yang dikelola perusahaan pelat merah tersebut sempat menjadi perhatian.
Bulog tercatat masih menyimpan beras sisa impor 2018 dan pengadaan dalam negeri pada 2019 dan 2020. Stok beras ini lantas memunculkan wacana impor di tengah kekhawatiran keamanan pasokan.
“Saya rasa ini [situasi] yang bagus dan stok nasional baik. Saya tidak ada ekspektasi impor beras dalam waktu dekat ini,” kata Lutfi.