Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2021 lebih disebabkan oleh faktor musiman.
BPS mencatat, IHK pada Juni 2021 mengalami deflasi sebesar -0,16 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Secara tahun berjalan, inflasi tercatat mencapai 0,74 persen (year-to-date/ytd) dan secara tahunan inflasi mencapai 1,33 persen (year-on-year/yoy).
“Deflasi yang terjadi di Juni 2021 lebih karena periode pasca Ramadan dan Idulfitri. Kemarin karena ada Ramadan dan Idulfitri, maka inflasi Mei 2021 meningkat,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (1/7/2021).
Margo pun menyampaikan, lonjakan kasus yang terjadi pada Juni 2021 dan pengetatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro belum banyak mempengaruhi daya beli masyarakat.
Hal ini tercermin dari komponen inti yang masih mengalami inflasi sebesar 0,14 persen mtm, meski lebih rendah dari bulans ebelumnya sebesar 0,24 persen mtm. Komponen inti ini pun memberikan andil sebesar 0,09 persen terhadap inflasi.
Baca Juga
“Inflasi Juni 2021 jika dilihat masih relatif terjaga, di mana inflasi inti masih tumbuh positif meski tipis dan inflasi inti secara tahunan masih meningkat, jadi daya beli kita masih terjaga,” jelasnya.
Dia menyampaikan, BPS pun masih perlu meninjau dampak dari PPKM Darurat terhadap tingkat inflasi dan daya beli masyarakat pada Juli 2021.
“Belum dipastikan apakah akan berpengaruh, karena kita perlu juga melihat perkembangan harga pada bulan depan,” ujarnya.