Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPKM Darurat Mulai 3 Juli, Begini Kondisi Stok Beras Nasional

Kementerian Perdagangan menyebutkan jumlah stok beras nasional jelang PPKM Darurat Jawa Bali.
Stok beras di gudang Bulog Lampung./Antara/Ruth Intan Sozometa Kanafi
Stok beras di gudang Bulog Lampung./Antara/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memastikan stok beras nasional dalam kondisi aman di tengah implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali pada 3 Juli 2021. Wacana impor yang sempat mengemuka juga belum menjadi pertimbangan kebijakan dalam menjamin pasokan komoditas pangan tersebut.

Berdasarkan laporan Perum Bulog, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan stok beras mencapai 1,39 juta ton yang terdiri atas stok cadangan beras pemerintah 1,37 juta ton dan stok komersial 13.969 ton.

Dengan asumsi penyaluran beras untuk stabilisasi harga dan pasokan serta antisipasi bencana alam sebesar 80.000 ton per bulan, stok tersebut diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan selama 17,4 bulan. Dengan stok yang besar tersebut, Oke juga memberi isyarat bahwa belum ada kebutuhan untuk melakukan importasi.

“Stok beras sebagaimana dilaporkan Bulog sangat aman. Stok banyak,” katanya, Kamis (1/7/2021).

Deputi Bidang Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah Machmud mengutarakan hal serupa. Dia menyebutkan stok beras Bulog yang berada di atas 1,3 juta ton dalam situasi aman.

Di sisi lain, Musdhalifah belum bisa banyak berkomentar soal potensi kebutuhan beras pemerintah untuk bantuan sosial, seiring dengan implementasi PPKM Darurat di Jawa dan Bali.

“Belum ada kebijakannya [penyaluran beras untuk bantuan sosial], harus dibahas dalam rakortas terlebih dahulu,” kata Musdhalifah.

Perum Bulog melaporkan stok total beras yang dikelola perusahaan per 1 Juli 2021 mencapai 1,4 juta ton. Realisasi pengadaan dalam negeri tercatat mencapai 740.000 ton. Sementara penyaluran untuk stabilisasi harga dan pasokan mencapai 190.000 ton dan tanggap darurat sebesar 3.000 ton. Terdapat pula penyaluran beras dalam golongan anggaran sebesar 41.000 ton.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal mengatakan stok kelolaan Bulog telah mencapai volume yang dimandatkan pemerintah, yakni 1 sampai 1,5 juta ton. Dia pun memastikan langkah yang diambil Bulog bakal mengacu pada aspek stabilisasi harga di tingkat hulu, ketersediaan stok sesuai kriteria pemerintah, dan stabilitas harga di hilir.

“Pada musim kemarau basah ini, sentra produksi sudah mulai tanam lagi dan kecenderungan panen relatif besar [saat kemarau basah]. Kita tidak perlu khawatir soal stok, selama di hulu cukup tentu di penggilingan juga cukup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper