Bisnis.com, JAKARTA - Laporan oleh badan federal bipartisan menunjukkan perjanjian perdagangan bebas Amerika Serikat yang dicapai selama tiga setengah dekade terakhir dinilai berdampak kecil tetapi positif pada ekonomi terbesar dunia itu.
Komisi Perdagangan Internasional mengatakan pakta perdagangan yang ditandatangani sejak 1984 meningkatkan produk domestik bruto sebesar US$88,8 miliar, atau 0,5 persen, dan menambahkan 485.000 pekerjaan setara penuh waktu.
Keuntungan pekerjaan tidak terdistribusi secara merata, dengan peningkatan terbesar terlihat untuk laki-laki berpendidikan perguruan tinggi.
"Sementara perjanjian perdagangan bebas membantu menyamakan kedudukan ketika pasar lain kurang terbuka dibandingkan AS," tulis komisi itu dalam laporannya, dilansir Bloomberg, Rabu (30/6/2021).
Kritikus mengatakan kesepakatan sering kali menguntungkan kepentingan perusahaan multinasional dengan mengorbankan pekerja AS, misalnya, dengan mempromosikan perdagangan liberalisasi dan perlindungan investor sementara gagal melindungi hak-hak pekerja dan lingkungan secara memadai.
Pemerintahan Biden telah berjanji bahwa kebijakan perdagangannya akan fokus pada pekerja dan kelas menengah saat negara tersebut pulih dari pandemi Covid-19.
Baca Juga
Studi tersebut meneliti dampak ekonomi hanya dari perjanjian perdagangan yang disahkan oleh Kongres, termasuk di bawah apa yang disebut Otoritas Jalur Cepat sebelum 2002 dan yang dibuat di bawah Otoritas Promosi Perdagangan sejak tahun itu.
Perjanjian antara AS, Kanada, dan Meksiko baru-baru ini masuk dalam cakupan analisis, tetapi mengecualikan kesepakatan parsial yang dicapai dengan China pada 2020, pakta 2019 dengan Jepang dan Undang-Undang Pertumbuhan dan Peluang Afrika, yang menyediakan sekitar tiga lusin negara-negara Afrika sub-Sahara akses bebas bea ke AS untuk sekitar 6.500 produk.
Otoritas Promosi Perdagangan, badan negosiasi jalur cepat yang didelegasikan kepada presiden AS oleh Kongres, akan berakhir pada Kamis pekan ini. Otoritas yang berdasar pada Undang-Undang Perdagangan 1974, biasanya diperbarui ketika para pemimpin ingin mengejar pakta-pakta tertentu.