Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Vietnam Tumbuh 5,6 Persen pada Semester I/2021

Selama semester pertama 2021, ekonomi tumbuh 5,64 persen, di bawah perkiraan pemerintah sebesar 5,8 persen, yang sudah direvisi turun dari prospek Januari 6,22 persen.
Pemandangan jalur layang kereta api di kota Hanoi, Vietnam/ Bloomberg-Maika Elan
Pemandangan jalur layang kereta api di kota Hanoi, Vietnam/ Bloomberg-Maika Elan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Vietnam berakselerasi pada kuartal kedua di tengah angka infeksi Covid tertinggi di negara itu. Permintaan global mendapatkan kembali momentumnya mendorong percepatan pertumbuhan.

Kantor Statistik Umum mengatakan produk domestik bruto naik 6,61 persen pada kuartal kedua dibandingkan dengan tahun sebelumnya, naik dari revisi 4,65 persen pada kuartal pertama. Estimasi median dalam survei Bloomberg terhadap enam ekonom menunjukkan angka 7,2 persen.

Adapun selama semester pertama 2021, ekonomi tumbuh 5,64 persen, di bawah perkiraan pemerintah sebesar 5,8 persen, yang sudah direvisi turun dari prospek Januari 6,22 persen. Pemerintah mengharapkan PDB tumbuh 6 persen hingga 6,5 persen untuk setahun penuh.

Nguyen Thi Huong, Kepala Kantor Statistik Umum, mengatakan pertumbuhan meningkat karena peningkatan output industri didorong permintaan yang pulih di pasar global. Selain itu juga karena cuaca yang menguntungkan mendorong produk pertanian. Peningkatan belanja pemerintah juga membantu mendorong ekspansi.

Vietnam berhasil membatasi infeksi selama bulan-bulan awal pandemi, tetapi wabah yang dimulai pada akhir April memaksa penutupan sementara kawasan industri yang menampung pusat manufaktur elektronik utama termasuk unit Foxconn Technology Group dan pemasok Samsung Electronics Co. dan Apple Inc.

“Melihat melewati lonjakan pertumbuhan tahun-ke-tahun karena basis perbandingan yang lemah, data PDB menunjukkan bahwa Vietnam menghadapi kerugian ekonomi yang berat dari upayanya untuk mengendalikan virus,” kata Gareth Leather, ekonom senior Asia di Capital Economics Ltd., dilansir Bloomberg, Selasa (29/6/2021).

Dengan wabah sporadis yang terus berlanjut, katanya, ekonomi kemungkinan akan lebih menderita pada bulan-bulan mendatang.

Bank Negara Vietnam pekan lalu mengatakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan stabil pada paruh kedua tahun ini dan mengejar kebijakan moneter dan mata uang yang fleksibel, karena tetap waspada terhadap kenaikan inflasi. Regulator moneter berusaha menopang ekonomi di tengah wabah virus corona terburuk di Vietnam dan peluncuran vaksin yang lambat.

Harga konsumen naik 2,41 persen pada Juni dari tahun sebelumnya. Pemerintah bertujuan untuk membatasi inflasi rata-rata sebesar 4 persen tahun ini.

“Meningkatnya inflasi mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut, dalam pandangan kami. Kami juga tidak mengharapkan kenaikan suku bunga, meskipun pertumbuhan ekonomi dan kredit membaik,” kata ekonom Standard Chartered Plc Tim Leelahaphan dalam sebuah catatan penelitian.

Namun, kemungkinan kenaikan suku bunga secara bertahap dapat muncul jika inflasi dan pertumbuhan berakselerasi lebih cepat dari yang diharapkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper