Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IIF Godok Skema Pemulihan Bandara Domestik

Bandara merupakan salah satu bisnis infrastruktur yang masih terpukul oleh pandemi sejak akhir kuartal I/2020.
Ruang Tunggu Bandara Soekarno Hatta. /AP2
Ruang Tunggu Bandara Soekarno Hatta. /AP2

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berupaya mendukung bisnis bandar udara (bandara) di dalam negeri. Hal tersebut dilakukan mengingat bandara merupakan salah satu bisnis infrastruktur yang akan cepat pulih pasca pandemi Covid-19.

Kepala Divisi Investasi IIF Kevin Tantra mengatakan pihaknya masih mengkaji dukungan dan skema apa yang dapat diberikan untuk mendukung bisnis bandara nasional. Pasalnya, bandara merupakan salah satu bisnis infrastruktur yang masih terpukul oleh pandemi sejak akhir kuartal I/2020.

"Bandar udara merupakan salah satu sektor yang terpukul selama extraordinary event [pandemi Covid-19]. Kalau ini [pandemi Covid-19] tidak ada atau cepat selesai, bandar udara akan segera pick up karena orang butuh melakukan perjalanan," katanya dalam webinar Innovative Financial Instrument for Infrastructure Financing", Selasa (29/6/2021).

Kevin berujar pihaknya telah mendukung sektor infrastruktur lainnya yang terdampak pandemi Covid-19. Adapun, strategi yang dilakukan adalah memberikan temporary stimulant hingga arus kas bisnis infrastruktur tersebut dapat kembali normal.

Kevin menyampaikan pemilihan infrastruktur bandara disebabkan oleh fundamental bisnis bandara di dalam negeri.

"Kami lihat, rasanya sayang. Kenapa proyek yang awalnya [punya] outlook bagus, fundamental baik, tapi karena diterpa suatu event tiba-tiba mangkrak," ucapnya.

Seperti diketahui, Bank Dunia menyatakan PT Indonesia Infrastructure Finance memiliki peranan penting bagi pembangunan infrastruktur nasional. Pasalnya, pembiayaan dari sektor swasta memiliki kontribusi terbesar dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur selama 2020-2024.

Bank Dunia mencatat kebutuhan investasi infrastruktur nasional selama 2020-2024 mencapai Rp6.445 triliun. Adapun, pembiayaan dari sektor swasta menyumbang hingga 42 persen dari total investasi tersebut, sedangkan anggaran negara hanya mencapai 37 persen.

Senior Financial Sector East Asia and Pacific Region World Bank Group Dara M Lengkong mengatakan kemampuan menarik investasi swasta penting untuk membangun infrastruktur saat fase pemulihan. Dalam hal ini, ujarnya, peran IIF penting untuk kuantitas dan kualitas penyaluran dana investasi infrastruktur terutama dalam aspek sosial dan lingkungan.

Dara melanjutkan IIF juga memiliki peran penting dalam menutup jurang infrastruktur antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Adapun, nilai jurang infrastruktur tersebut tercatat mencapai US$1,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper