Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan 25 Juni 2021 adalah sebesar Rp237,54 triliun atau hampir 34 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp699,43 triliun.
Angka realisasi tersebut naik dari yang sebelumnya dilaporkan Kemenkeu sebelumnya yaitu Rp226,63 triliun per 18 Juni 2021.
Adapun, realisasi anggaran PEN pada kuartal II/2021 disebut lebih besar jika dibandingkan dengan kuartal II/2020.
“Tahun lalu kita mulai PEN baru di kuartal II. Kuartal I belum ada. Saya ingat dulu kuartal II tahun lalu realisasinya baru sekitar Rp124 triliun. Kalau kita sekarang posisinya sejak kuartal I/2021 sudah ada PEN, jadi realisasinya sudah Rp273 triliun,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa secara virtual, Rabu (30/6/2021).
Anggaran PEN memiliki lima kluster yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dukungan bagi UMKM dan korporasi, program prioritas, dan untuk insentif usaha. Untuk kesehatan, anggaran PEN per 25 Juni 2021 sudah terealisasi sebesar Rp45,4 triliun atau sebesar 26 persen dari total pagu Rp172,84 triliun.
Untuk perlindungan sosial, realisasi anggaran sudah mencapai Rp65,36 triliun atau 44 persen dari total pagu sebesar Rp148,27 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, dukungan terhadap UMKM dan korporasi, realisasi anggaran mencapai 26,3 persen dari total pagu sebesar Rp193,74 triliun.
Lalu, realisasi untuk anggaran program prioritas sebesar Rp39,79 triliun atau 31,1 persen dari total pagu Rp127,85 triliun.
Terakhir, realisasi anggaran untuk insentif dunia usaha mencapai Rp36 triliun atau 63,5 persen dari total pagu Rp56,73 triliun.
Kunta menyebut perkembangan realisasi PEN kini sudah signifikan, namun masih perlu unutk dipercepat agar bisa mendukung daya beli masyarakat dan perekonomian. Dia juga menyatakan bahwa realisasi PEN di semester II/2021 diharapkan bisa terserap dengan lebih baik.