Bisnis.com, JAKARTA – Supply Chain Indonesia (SCI) menyatakan setidaknya ada 5 tantangan pengembangan pelabuhan hub internasional yang dihadapi Indonedia saat ini.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menjelaskan tantangan pertama adalah terkait dengan masalah skala ekonomi muatan karena keberadaan banyak pelabuhan di Indonesia yang mengakibatkan volume muatan tersebar.
Kedua, integrasi pelabuhan, pelayaran, dan industri yang belum optimal. Ketiga, dukungan stakeholders mulai dari kementerian/instansi terkait, operator pelabuhan, industri, asosiasi, penyedia jasa logistik, hingga pemerintah daerah.
"Masalah keempat dan kelima adalah konsistensi program pembangunan industri dan rencana pengembangan sistem transportasi. Inkonsistensi mengakibatkan ketidakpastian yang menyulitkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah maupun pelaku usaha dalam melakukan perencanaan," ujarnya melalui siaran pers, Senin (28/6/2021).
Sementara itu, Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan menjelaskan peluang KBS untuk mempromosikan potensi Krakatau International Port menjadi hub internasional khusus kargo curah untuk mengefisienkan kargo curah di Indonesia.
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah diharapkan dapat bersinergi bersama melalui 5 hal. Pertama, percepatan dan penyederhanaan regulasi kepelabuhanan dan logistik nasional. Kedua, integrasi perizinan secara online di Kemenhub atau instansi terkait.
Baca Juga
Ketiga, relaksasi terhadap PNBP dan PPH di lingkungan pelabuhan dan logistik nasional. Keempat, konsolidasi dan integrasi data terkait komoditas strategis dan penting nasional di setiap provinsi. Kelima, kemudahan dalam menetapkan Krakatau International Port menjadi free trade zone dan international hub untuk kargo curah nasional.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Angkutan Peti Kemas Luar Negeri DPP INSA Teguh Basuseto menyebutkan ada 5 pelabuhan utama dengan kontribusi arus peti kemas sebesar 6,7 juta TEU’s. Pelabuhan-pelabuhan itu adalah Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Belawan, dan Makassar.
Kriteria pelabuhan hub internasional mencakup lokasi yang dekat dengan alur pelayaran dunia; free trade area untuk menarik kargo dari negara-negara sekitar; tarif atraktif, jelas, dan terukur; infrastruktur memadai; dan ketersediaan sarana pendukung.
Dengan karakteristik tersebut, kata dia, beberapa pelabuhan tersebut lebih tepat disebut gateways ports (hub domestik). Sementara untuk pelabuhan Belawan, dia berpendapat bisa memenuhi kriteria lokasi pelabuhan hub internasional.
Sementara itu, CEO & Co-Founder myshipgo Harlin E. Rahardjo menyebut pandemi Covid-19 mengakibatkan ekonomi nasional terpukul sehingga perlu terobosan-terobosan kreatif agar pemulihannya bisa lebih cepat. Salah satu terobosannya yaitu mengoptimalkan pelabuhan hub internasional mengingat posisi Indonesia sangat strategis dalam jalur perdagangan dunia.