Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anjlok Secara Bulanan, Konsumsi Semen Mei 2021 Tetap Positif

Konsumsi semen per Mei 2021 tercatat anjlok secara bulanan. Namun demikian, realisasi konsumsi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Mei 2020.
Petugas Semen Baturaja (Persero) Tbk mengangkut produk semen untuk pengiriman ke Pontianak, Kalimantan Barat. istimewa
Petugas Semen Baturaja (Persero) Tbk mengangkut produk semen untuk pengiriman ke Pontianak, Kalimantan Barat. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Konsumsi semen per Mei 2021 tercatat anjlok secara bulanan. Namun demikian, realisasi konsumsi tersebut jauh lebih baik dibandingkan Mei 2020.

Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mendata konsumsi semen per Mei 2021 anjlok lebih dari 1 juta ton secara bulanan menjadi 3,68 juta ton. Walakin, realisasi tersebut tetap lebih baik 19,2 persen dari realisasi Mei 2020 sebanyak 3,09 juta ton.

"Kenapa naik? Karena tahun lalu ada hari raya dan Covid-19-nya pas seram-seramnya. Mei itu banyak lockdown, sehingga [Mei 2021] naik cukup besar," kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso dalam webinar Kiat Menurunkan Emisi Karbon dari Sumber Industri, Senin (28/6/2021).

Berdasarkan data ASI, pertumbuhan presentasi terbesar terjadi pada daerah Sulawesi atau mencapai 64 persen secara tahunan menjadi sekitar 457.000 ton. Dengan kata lain, konsumsi pada daerah tersebut sudah berangsur pulih lantaran konsumsi wilayah Sulawesi sepanjang 2020 anjlok 11,8 persen secara tahunan.

Pertumbuhan tersebut disusul oleh daerah Maluku dan Papua sebesar 29,1 persen menjadi sekitar 142.500 ton. Realisasi tersebut membuat konsumsi di Maluku dan Papua tumbuh 10,3 persen secara tahunan selama Januari-Mei 2021 menjadi 796.033 ton.

Adapun, pertumbuhan volume terbesar terjadi Pulau Jawa atau sekitar 282.000 ton secara tahunan menjadi 1,85 juta ton. Dengan demikian, konsumsi semen di Pulau Jawa selama Januari-Mei 2021 telah mencapai 12,45 juta ton atau tumbuh 4,88 persen secara tahunan.

"Walaupun [konsumsi semen di Pulau Jawa] anjlok karena hari raya, tapi tetap lebih besar dari tahun lalu," ucapnya.

Widodo mengatakan pertumbuhan konsumsi semen di Pulau Kalimantan belum maksimal lantaran konsumsi 5 bulan pertama 2021 baru mencapai 1,49 juta ton atau tumbuh 2,3 persen secara tahunan. Akan tetapi, pertumbuhan konsumsi per Mei naik 16,1 persen secara tahunan menjadi sekitar 245.000 ton.

Satu-satunya wilayah yang konsisten menunjukkan penurunan konsumsi sejak 2020 adalah Bali dan Nusa Tenggara. Konsumsi semen di wilayah tersebut kembali susut 5,6 persen menjadi sekitar 203.000 ton.

Dengan kata lain, konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara hanya tumbuh positif pada April 2021 sebesar 2,7 persen secara tahunan menjadi sekitar 229.000 ton sepanjang Januari-Mei 2021. Secara kumulatif, konsumsi semen di Bali dan Nusa Tenggara masih susut 6,8 persen secara tahunan menjadi 1,18 juta ton sepanjang Januari-Mei 2021.

"Jadi, agak berat Bali dan Nusa Tenggara. Keduanya belum ada peningkatan ekonomi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper