Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan pengembangan Pelabuhan Anggrek di Gorontalo Utara pada tahun ini dengan nilai investasi Rp1,4 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama akan dimulai pada tahun ini hingga 2023 dengan membangun dermaga, lapangan peti kemas, kontainer, kargo dan fasilitas pendukung lainnya.
"Nantinya, pelabuhan ini akan memiliki kapasitas peti kemas 47.500 TEUs, reefer container 9.200 TEUs, Kargo 622.600 ton, dan curah 250.400 ton," ujarnya dikutip Kamis (24/6/2021).
Dia menjelaskan, urgensi pengembangan Pelabuhan Anggrek dilakukan karena kapasitas operasional dermaga saat ini sudah melampaui standar kinerja pelabuhan. Pasalnya, ukuran kapal kapal-kapal yang bersandar (peti kemas dan kargo) lebih besar dari kapasitas dermaga eksisting sehingga kurang optimal.
"Diharapkan keberadaan Pelabuhan Anggrek dapat mendukung konektivitas Kawasan Ekonomi Khusus Gopandang di Gorontalo, yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan serta simpul distribusi, produksi, dan konsolidasi. Adapun komoditas utama di Gorontalo adalah jagung dan ikan tangkap," jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pembangunan pelabuhan ini dilakukan melalui pendanaan kreatif non APBN dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga
Budi berharap proyek pengembangan Pelabuhan Anggrek ini dapat bermanfaat untuk melancarkan pergerakan logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Gorontalo dan kawasan sekitarnya.
Selain itu keberadaan Pelabuhan Anggrek juga diharapkan bisa saling mendukung dengan Pelabuhan Gorontalo yang berada di Kota Gorontalo, sehingga dapat menciptakan efisiensi dan tidak menimbulkan masalah seperti kemacetan.