Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Archi Indonesia Bakal Eksplorasi Cadangan Emas Baru dan Naikkan Kapasitas Pabrik

Dalam rangka mendorong aktivitas eksplorasi tambang, Archi akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir 2025.
Produk emas 24 Karat Lotus Archi, produk PT Archi Indonesia, entitas Grup Rajawali./ Istimewa
Produk emas 24 Karat Lotus Archi, produk PT Archi Indonesia, entitas Grup Rajawali./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Archi Indonesia, salah satu perusahaan tambang pure-play emas terbesar di Indonesia, berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang demi menemukan cadangan baru, serta akan menggandakan kapasitas pabrik pengolahan dalam 5 tahun kedepan.

Tambang emas Toka Tindung yang terletak di Sulawesi Utara dan dikelola melalui entitas anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Archi, yaitu PT Meares Soputan Mining (PT MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (PT TTN), telah berhasil mencatatkan pertumbuhan volume produksi yang stabil sejak memulai produksi emas pertama kali pada 2011. 

Tambang emas juga ini telah berhasil memproduksi lebih dari 200 kilo ons atau setara dengan 6.2 ton emas per tahunnya sejak 2016, serta mencatatkan rekor produksi tertinggi yang mencapai 270 kilo ons (setara dengan 8,4 ton) emas.

Berdasarkan siaran pers, Senin (21/6/2021), pada akhir Desember 2020, tambang emas Toka Tindung Archi memiliki cadangan bijih emas (bersertifikasi JORC) sebanyak 3,9 juta ons (setara dengan 121 ton), di mana perusahaan baru melakukan eksplorasi dan penambangan sekitar 10 persen dari area konsesi yang memiliki total luas keseluruhan 40.000 hektar.

Dengan memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan tersebut, Archi berencana untuk mendorong kegiatan eksplorasi tambang dengan menargetkan area proyek Near-mine, Western Corridor, dan Greenfields.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh pakar industri Energy and Mineral Technology International (ENMITECH), dan selanjutnya telah diverifikasi oleh konsultan industri independen, SRK Consulting Group, eksplorasi pada serangkaian proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan cadangan bijih emas baru sebanyak antara 5,3 – 13 juta ons.

Dalam rangka menyelaraskan rencana perseroan untuk mendorong aktivitas eksplorasi tambang serta meningkatkan prospek bisnis perseroan, Archi juga akan meningkatkan kapasitas pabrik pengolahan bijih emas yang dimiliki saat ini, dari 3,6 juta ton per tahun menjadi 8 juta ton per tahun pada akhir 2025.

Peningkatan kapasitas yang direncanakan ini akan memungkinkan Archi untuk mencapai produksi sebanyak lebih dari 450 kilo ons (setara dengan lebih dari 14 ton) emas per tahun.

Adapun, saat ini, Archi tengah menjalani proses untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia yang telah secara resmi diumumkan dalam public expose perseroan beberapa minggu lalu.

Dengan pengajuan pernyataan terakhir kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah berjalan dengan baik dan pernyataan efektif OJK telah didapatkan pada Jumat, 18 Juni 2021, Archi menargetkan akan tercatat sebagai perusahaan terbuka pada 28 Juni 2021 dengan kode emiten ‘ARCI’ dan harga awal saham sebesar Rp750 per lembar.

Melalui IPO, Archi akan melepas sebanyak-banyaknya 3,725,250,000 lembar saham biasa, mewakili sebanyak-banyaknya 15,00 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

Dalam aksi korporasi ini, Archi telah menunjuk PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dari IPO ini.

Selain untuk pembayaran pokok pinjaman, Archi berencana untuk menyalurkan dana hasil IPO untuk peningkatan operasional dan modal kerja umum, sedangkan belanja modal untuk ekspansi bisnis dan operasional akan dibiayai dari kas internal perusahaan.

Wakil Direktur Utama Archi Rudy Suhendra mengatakan bahwa visi IPO perusahaan adalah untuk mengembangkan dan mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis serta meningkatkan tata kelola perusahaan.

“Archi memiliki prospek potensi pertumbuhan yang sangat baik. Dengan mencatatkan saham perseroan di BEI, Archi berkeinginan untuk mengakselerasi rencana pertumbuhan bisnis perseroan, serta lebih meningkatkan praktik tata kelola perusahaan yang baik dengan memanfaatkan pengawasan secara langsung dari OJK dan BEI sebagai regulator, serta masyarakat secara umum,” kata Rudy.

Manajemen Archi memiliki komitmen besar terhadap tata kelola perusahaan yang baik, serta tata kelola lingkungan, sosial dan perusahaan. Kedua komponen tersebut memiliki peran penting dalam fondasi manajemen dan bisnis Archi dalam menciptakan nilai kepada pemegang saham khususnya dalam IPO mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper