Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenang! Wamenkeu Pastikan APBN Cukup Tangani Covid-19

Anggaran kesehatan digunakan untuk program mulai dari diagnosa Covid-19 hingga cadangan imunisasi reguler.
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menunjukkan bukti e-Filling SPT yang telah diisi kepada wartawan di Gedung Mar'ie Muhammad, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menunjukkan bukti e-Filling SPT yang telah diisi kepada wartawan di Gedung Mar'ie Muhammad, Kemenkeu, Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa program pemulihan ekonomi nasional untuk penanganan Covid-19 untuk kesehatan telah terserap Rp39,55 triliun hingga akhir pekan lalu. Realisasi ini 22,9 persen dari pagu Rp172,84 triliun.

“Ini menjadi sangat penting. Kita telah menyiapkan pagu yang cukup. Apalagi sekarang kita menghadapi kenaikan kasus Covid-19 sehingga ini bisa digunakan untuk menangani dan mengantisipasi Covid-19,” katanya melalui konferensi pers virtual, Senin (21/6/2021).

Suahasil menjelaskan bahwa anggaran kesehatan digunakan untuk program mulai dari diagnosa Covid-19 hingga cadangan imunisasi reguler.

“Kita punya anggaran [APBN] yang cukup. Tentu perlu dipakai dengan tata kelola yang berlaku dan baik,” jelasnya.

Berdasarkan meteri yang ditampilkan, realisasi pengetesan Covid-19 masih rendah karena menggunakan stok tes reagen PCR dan rapid antigen yang ada di Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan hibah dari World Health Organization.

Tes hingga pekan lalu sebanyak 132.200 dan rata-rata mingguan mencapai 100.300 atau naik dari pekan sebelumnya yaitu 93.000.

Sementara itu, realisasi penangangan Covid-19 daerah masih rendah. Penyebabnya beberapa pemerintah daerah masih mensyaratkan revisi APBDes terkait dengan dana desa earmarked 8 persen untuk penanganan Covid-19.

Terakhir, tunggakan biaya klaim perawatan tahun 2020 sudah dibayarkan Rp5.6 triliun dan sisanya sedang dalam proses kajian. Sedangkan biaya klaim tahun ini sudah dibayar Rp8,36 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper