Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEK FAKTA: Garuda (GIAA) Tutup Cabang di Sydney dan Melbourne

Garuda Indonesia memberikan klarifikasi soal isu penutupan kantor cabang dan rute di Sydney dan Melbourne, Australia.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Kementerian BUMN meminta agar manajemen Garuda Indonesia secepatnya membenahi pola penyewaan atau leasing pesawatnya sehingga tidak menjadi beban bagi perseroan./ Istimewa
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) Setiaputra. Kementerian BUMN meminta agar manajemen Garuda Indonesia secepatnya membenahi pola penyewaan atau leasing pesawatnya sehingga tidak menjadi beban bagi perseroan./ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. membantah kabar soal penutupan rute dan cabang di Sydney, Australia. Namun, ada rencana untuk menutup rute Melbourne.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan rute penerbangan dari dan ke beberapa destinasi di Australia masih terjadwal pada bulan ini. Rute tersebut antara lain Jakarta–Sydney PP, Jakarta–Melbourne PP, dan Jakarta–Perth PP.

"Orang senang sekali ya menyebarkan gosip. Melbourne akan kita tutup," kata Irfan kepada Bisnis.com, Rabu (16/6/2021).

Namun, dia belum menjelaskan secara spesifik terkait dengan rencana penutupan rute Melbourne tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, maskapai berkode emiten GIAA tersebut secara berkala masih mengevaluasi rute yang masih beroperasi. Hal itu termasuk melalui penyesuaian frekuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan pesawat untuk rute padat penumpang.

"Sejauh ini belum ada rute yang ditutup tapi kami terus mengkaji setiap rute dan sementara mengurangi frekuensinya karena tingkat juga masih belum kembali," ujarnya, Minggu (13/6/2021).

Perseroan menegaskan langkah restrukturisasi rute tersebut tentunya didasari oleh kondisi pasar dan tingkat penerbangan masyarakat terhadap layanan. Jumlah pesawat dalam penerbangan selama masa pandemi juga
turut memperhatikan tingkat isian dari angkutan kargo.

Dari sisi jumlah pesawat yang dioperasikan selama masa pandemi, oerseroan memerinci telah berkurang hingga pada kisaran 53 pesawat.

Jumlah pesawat tersebut terdiri atas 6 pesawat B777-300, 3 pesawat A330-900, 7 pesawat A330-300, 2 pesawat A330-200, 27 pesawat B737-800, 3 pesawat CRJ 1000, serta 5 pesawat ATR 72-600.

Sebelumnya, akun Twitter bernama Fahmi Alkatiri @FKadrun menuliskan narasi bahwa semua kantor cabang Garuda Indonesia di Melbourne dan Sydney akan ditutup dalam minggu ini bersamaan dengan penerbangan terakhir.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper