Bisnis.com, JAKARTA - DI Yogyakarta menjadi daerah dengan populasi pelaku e-commerce terbesar di Indonesia mencapai 27 persen. Kondisi ini dimanfaatkan pelaku bisnis membangun pusat pemenuhan atau fulfillment center untuk pelaku UMKM.
PT Kioson Komersial Indonesia Tbk., perusahaan berbasis teknologi-aplikasi membidik bidang logistik pintar dan pergudangan sebagai salah satu strategi dalam mengakomodir kebutuhan transaksi e-commerce dengan mambangun fulfillment centre di Yogyakarta.
GudangPintar diyakini dapat membuka akses penjual daring dan konsumen menjadi lebih mudah. Direktur Utama PT Kioson Komersial Indonesia Tbk, Reginald Trisna mengatakan GudangPintar merupakan inisiasi perusahaan untuk memenuhi celah siklus dari belanja daring yakni logistik, peran dan pengemasan.
"Pembangunan fulfilment centre di wilayah Yogyakarta kabupaten Bantul merupakan yang pertama untuk GudangPintar yang akan tersebar di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan pers, Jumat (11/6/2021).
Pemilihan Yogyakarta sebagai debutan pembangunan ini berdasarkan riset databoks bahwa kota itu merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki pelaku e-commerce terbesar di Indonesia dengan persentase 27 persen.
“Yogyakarta kami yakini masyarakatnya memiliki literasi yang cukup baik tentang e-commerce, belanja daring dan transaksi non tunai. Menurut informasi yang kami terima dari beberapa media, pemerintah daerah dan regulator keuangan ingin mendorong masyarakat Yogyakarta untuk secara aktif menghadapi transisi dari offline ke online," terangnya.
Baca Juga
Rencananya Kioson akan membangun sebanyak 100 Fulfillment Centre yang akan mengakomodir 200.000 pelaku UMKM yang spesifik warung kelontong di Yogyakarta, Solo, Semarang dan sekitarnya.
“Fungsi dari GudangPintar.id antara lain adalah penyimpanan, pengemasan dan pengiriman yang akan dikelola oleh sistem manajemen yang dikembangkan oleh Kioson, sehingga penjual daring dapat mengelola stok dan pengiriman produk menjadi lebih mudah.” Kata Direktur Kioson Ornela Bartin.