Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat penurunan persentase bisnis yang memperoleh pendapatan di bawah tingkat pra-pandemi Covid-19 di 2021.
Berdasarkan survei yang dilakukan Bappenas bersama dengan Prospera dan Bank Dunia, persentase pebisnis dengan pendapatan di bawah tingkat pra-pandemi turun dari 78 persen dalam survei gelombang kedua pada November 2020, ke 54 persen dalam survei gelombang ketiga pada Maret 2021.
Meskipun dari kuartal IV/2020 ke kuartal I/2021 terjadi peningkatan, hasil survei gelombang ketiga ini masih menunjukkan sebagian besar bisnis masih memiliki pendapatan di bawah level sebelum pandemi.
Tidak hanya itu, Kepala Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti juga menyatakan bahwa kedalaman kerugian pendapatan tetap cukup besar dan bahkan memburuk. Survei gelombang kedua mencatat lebih sedikit bisnis yang memiliki kerugian dibandingkan dengan gelombang ketiga.
"Artinya pendapatan mereka sudah mulai pulih. Walaupun demikian kedalaman kerugian pendapatan masih cukup besar karena ada sekitar 2 dari 5 bisnis melaporkan bahwa penjualan mereka hampir setengah dari penjualan sebelum pandemi," kata Amalia dalam aara Diseminasi Survei: Business Survey Wave-3 secara virtual, Jumat (11/6/2021).
Oleh karena itu, menurut Amalia pemerintah perlu mendorong di sisi permintaan unuk membantu percepatan di sektor bisnis.
Baca Juga
Adapun, survei gelombang ketiga ini diikuti oleh 1.360 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan standard of error sebesar 1,356 persen.
Survei ini bersifat longitudinal untuk melihat dinamika bisnis dari waktu ke waktu, yaitu dari periode survei gelombang pertama pada Juni 2020, gelombang kedua pada Oktober-November 2020, dan terbaru gelombang ketiga pada Februari-Maret 2021.