Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Luncurkan Pusat Pengemasan pada Awal Semester II/2021

Program tersebut dapat membuat kemasan produk besutan IKM memiliki standar dan meningkatkan penjualan pelaku IKM hingga 30 persen.
Kardus kemasan. /fb mr. kardus
Kardus kemasan. /fb mr. kardus

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian akan meluncurkan program sentra pengemasan pada awal semester II/2021. Program tersebut dinilai akan menambah penjualan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan input IKM pada PDB sektor manufaktur.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih menyatakan bahwa pihaknya akan memfasilitasi IKM dengan 25 rumah pengemasan dalam program tersebut.

Dia berharap agar program tersebut dapat membuat kemasan produk besutan IKM memiliki standar dan meningkatkan penjualan pelaku IKM hingga 30 persen.

"Saya mau bikin standar packaging [produk IKM] seluruh Indonesia standarnya sama. Jadi, bukan hanya [IKM asal] Bali yang punya desain kemasan yang bagus," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/6/2021).

Selain dengan pelaku usaha industri kemasan, Gati berujar pihaknya juga akan bekerja sama dengan tenaga pendidikan bidang kemasan sehingga jangkauan program tersebut akan semakin luas.

Nilai output IKM terhadap sektor manufaktur mencapai level 21,22 persen pada akhir 2020. Gati menilai dampak program tersebut belum akan terasa langsung pada angka tersebut.

"Tidak bisa cuma 1 tahun [langsung terlihat dampaknya] karena yang namanya kebijakan itu bisa terlihat dampaknya setelah 2 tahun [berjalan]. Packaging center nanti kelihatan [dampaknya] baru 2 tahun lagi," ucapnya.

Gati menyampaikan tujuan akhir dari program tersebut adalah menambah jumlah pelaku IKM yang dapat melakukan ekspor. 

Menurutnya, salah satu persyaratan agar produk IKM menembus pasar global adalah kualitas kemasan yang baik.

Seluruh proses menghubungkan IKM dengan pelaku industri grafis akan dilakukan secara daring. Selain itu, pelaku IKM juga dapat mengajukan pendampingan dengan para fasilitator.

Dia berpendapat pencocokan secara daring tersebut merupakan salah satu cara pemerintah merangsang pelaku IKM untuk menggunakan teknologi.

"Digitalisasi itu bukan milik industri besar saja, tapi IKM bisa menerapkannya [juga] dan tidak mahal," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper