Bisnis.com, JAKARTA – Sementara perdebatan masih berkecamuk mengenai apakah aman untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo bulan depan, investor di sektor real estat ibu kota Jepang mungkin mengatakan Olimpiade harus dilanjutkan.
Itu menurut seorang analis yang melihat perhelatan akbar tersebut sebagai "jendela pertunjukan" untuk real estat Tokyo, apakah penonton diizinkan atau tidak.
Olimpiade yang akan datang, serta meningkatnya kecepatan kampanye vaksinasi Covid-19 Jepang, membantu mendorong ekspektasi untuk kepercayaan investasi real estat negara itu.
"Jika Olimpiade dan Paralimpiade bergerak maju dengan bantuan vaksin, kemungkinan besar uang akan mengalir ke J-Reits secara global, bahkan jika pertandingan diadakan tanpa penonton," tulis analis Daiwa Securities Eiji Kinouchi dalam sebuah catatan.
Dengan rangkaian pertandingan yang dimulai kurang dari 50 hari, perdebatan seputar manfaat acara ini terus berlanjut.
Peluncuran vaksin di negara itu, yang awalnya lambat dan telah membebani saham Jepang selama berbulan-bulan, kini mendapatkan momentum, memberikan harapan bagi mereka yang ingin melihat Olimpiade yang tidak populer untuk publik itu terus berlanjut.
Baca Juga
Sementara penonton asing tidak akan menghadiri Olimpiade, penonton TV global untuk Olimpiade diperkirakan mencapai 3 miliar, mengerdilkan jumlah 600.000 pengunjung asing yang diharapkan hadir sebelum pandemi melanda.
Audiens itu memberikan kesempatan bagi sektor real estat Tokyo yang sedang booming untuk menampilkan barang dagangannya kepada dunia.
"Secara historis, negara-negara yang menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade melihat indeks REIT [real estate investment trust] mereka naik selama 2 tahun mulai dari tahun mereka menjadi tuan rumah pertandingan," tulis Kinouchi.
Dia melihat jendela waktu yang sama untuk keuntungan yang diperoleh di Jepang. "Bisa jadi itu disorong show window effect, karena investor di seluruh dunia melihat kota itu dibangun kembali dengan indah di layar [televisi]," lanjutnya.
Indeks Reit Bursa Saham Tokyo membukukan kenaikan setiap bulannya tahun ini, meningkat pada 2021 hingga 18 persen, jauh di atas kenaikan 8,2 persen dalam indeks acuan Topix.