Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berhasil Lewati Krisis 98 hingga Covid-19, Kemenkeu Sebut Indonesia Negara Tangguh

BKF menegaskan kesulitan saat krisis selalu digunakan sebagai momentum untuk melakukan perbaikan-perbaikan mendasar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam Dialogue KiTa, Jumat (2/10/2020)/ Jaffry Prakoso-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan bahwa melihat pengalaman yang ada dalam menghadapi krisis, Indonesia selalu bisa melewati dan melakukan perbaikan.

“Selama beberapa puluh tahun ke belakang, yang di-highlight [soroti] bahwa Indonesia adalah negara yang tangguh. Bagaimana kita menghadapi kesulitan, kesulitan itu kita gunakan sebagai momentum untuk melakukan perbaikan-perbaikan mendasar,” katanya melalui diskusi virtual, Jumat (4/6/2021).

Febrio menjelaskan pemerintah menggunakan istilah perbaikan itu dengan kata reformasi. Saat krisis finansial Asia pada 1998 dan 1998, banyak hal dibenahi.

Pertama dan yang utama terkait tatanan politik yang lebih demokratis, yaitu diberlakukannya sistem otonomi daerah. Tata kelola perbankan dibenarkan dengan keluarnya Undang-Undang (UU) tentang Bank Indonesia dan UU tentang Keuangan Negara.

Krisis selanjutnya terjadi pada 2008 dan 2009 yang melanda finansial dunia. Saat itu, terang Febrio, pemerintah melihat peluang perbaikan yang substansial dan mendasar bagi perekonomian Indonesia.

Ketika itu, pemerintah memperkenalkan tata kelola sektor keuangan dengan dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

Begitu pula dengan krisis akibat pandemi Covid-19. Di tengah ketidakpastian yang tinggi, reformasi dilakukan dalam kemudahan bisnis. Maka, lahir UU tentang Cipta Kerja.

Kata kunci pada regulasi tersebut adalah peningkatan kemudahan berusaha sehingga membuat Indonesia kompetitif dengan negara lain melalui perbaikan iklim usaha.

“Sehingga pengusaha bisa membuka bisnis dengan cepat, dengan efisien, dan membuka lapangan kerja yang berkualitas. Ini yang kita lihat hasilnya pada 2021 secara gradual bagaimana investasi-investasi mulai masuk,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper