Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Ekspor ke Australia Turut Menjadi Peluang bagi UKM

Implementasi Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) turut dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar UKM.
Duta Besar RI Y. Kristiarto S. Legowo pada webinar bertajuk 'Meraih Peluang Pasar Australia bagi UKM Sumsel dan Babel' mendorong para pelaku usaha UKM, khususnya dari Provinsi Sumsel dan Babel untuk memanfaatkan peluang pasar di Australia./ KBRI Canberra
Duta Besar RI Y. Kristiarto S. Legowo pada webinar bertajuk 'Meraih Peluang Pasar Australia bagi UKM Sumsel dan Babel' mendorong para pelaku usaha UKM, khususnya dari Provinsi Sumsel dan Babel untuk memanfaatkan peluang pasar di Australia./ KBRI Canberra

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia ke Australia terus mengalami peningkatan pada 2021. Hal itu turut menjadi sentimen positif bagi UKM untuk ikut ambil bagian.

Dalam rangka memfasilitasi dunia usaha untuk memperoleh keuntungan dari implementasi Indonesia Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Duta Besar RI Y. Kristiarto S. Legowo pada webinar bertajuk ‘Meraih Peluang Pasar Australia bagi UKM Sumsel dan Babel’ mendorong para pelaku usaha UKM, untuk memanfaatkan peluang pasar di Australia. 

"KBRI Canberra senantiasa bekerja sama erat dengan semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Australia melalui berbagai jalan antara lain mendorong kerja sama dagang, business matching, pelatihan ekspor, dukungan pameran, pendampingan/advokasi, promosi dagang dan termasuk koordinasi dengan berbagai Pemerintah Daerah via daring," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (3/6/2021).

Kegiatan daring yang diselenggarakan pada kesempatan  ini dalam rangka mendorong dunia usaha UKM, khususnya dari Sumsel dan Babel untuk benar-benar dapat meningkatkan ekspor produknya ke Australia. 

Dalam webinar ini Agung Wicaksono, Atase Perdagangan KBRI Canberra juga memaparkan secara lebih rinci peluang bagi UKM di pasar Australia dan menyebarluaskan informasi mengenai program Kementerian Perdagangan dalam memfasilitasi dunia usaha UKM terkait sertifikasi keamanan pangan, labelling, dan hak kekayaan intelektual.

Sementara itu, Ayu Siti Maryam selaku ITPC yang berkedudukan di Sydney menyampaikan paparan berupa pelatihan singkat bagi UKM tentang kiat dan strategi praktis bagaimana berbisnis dengan Australia. 

Kondisi hubungan ekonomi Indonesia-Australia yang baik ini tentunya dapat terus ditingkatkan dengan memanfaatkan implementasi IA-CEPA dan berbagai skema fasilitasi dagang lainnya termasuk kegiatan promosi dagang, kerja sama dagang dan misi dagang.

“Kami berharap dapat mendukung upaya peningkatan ekspor produk-produk UKM ke pasar Australia secara lebih optimal,” tutur Agung.

Di tengah pandemi, Indonesia dan Australia tetap berupaya meningkatkan performa perdagangan dan investasi. Upaya ini menjadi semakin penting untuk mendorong percepatan pemulihan perekonomian kedua negara pasca COVID-19. 

Nilai ekspor non-migas RI ke Australia tercatat sebesar US$2,41 miliar pada 2020, meningkat sebesar 14,52 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Australia berkurang sekitar 36 persen pada tahun 2020. 

Hingga saat ini, peningkatan kinerja ekspor Indonesia ke Australia masih berlangsung (per data statistik akhir Maret 2021). Pada kuartal I/2021, ekspor non-migas Indonesia ke Australia tercatat sebesar US$664 juta atau mengalami peningkatan sebesar 31,27 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Ekspor utama Indonesia ke Australia antara lain produk metal, wood, reception apparatus for television, dan fertilizers. Impor utama Australia dari Indonesia yakni petroleum oils, coal, cattle, iron ores and concentrates wheat, dan meslin. 

Di tengah situasi pandemi Covid-19 produk ekspor makanan dan minuman Indonesia meningkat cukup signifkan di pasar Australia. Produk-produk Indonesia tersebut semakin banyak yang sudah memenuhi standar dan preferensi konsumen di Australia.

Produk Indonesia tersebut bahkan sudah banyak tersedia di berbagai jaringan supermarket terkemuka di Australia seperti Coles, Aldi, Woolworths dan lain sebagainya.

Produk Indonesia semakin banyak yang telah memenuhi persyaratan al. standar teknis, ketentuan label dan kemasan, prosedur perkarantinaan (Biosecurity Act dan Imported Food Control Act) dan Perlindungan Konsumen (Australian Consumer Law) di Australia. 

Di sisi lain, Pemerintah RI senantiasa melakukan pembelaan terhadap dunia usaha jika dihadapkan kepada perlakuan diskiriminatif dari negara tujuan ekspor manapun, termasuk Australia.

Pada kegiatan daring ini, Duta Besar RI juga didampingi Wakil Kepala Perwakilan RI di Canberra dan tim fungsi ekonomi dan penerangan sosial budaya KBRI Canberra.

Webinar ini juga didukung penuh oleh Gubernur Sumsel, Dirut Utama Bank Sumsel Babel beserta jajarannya, Pemerintah Provinsi Sumsel, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, serta praktisi yang diwakili oleh tiga orang diaspora pengusaha Indonesia di Australia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper