Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger BUMN Pelabuhan, Pelindo III Siapkan Konsep Layanan

Dalam rencana merger BUMN pelabuhan antara Pelindo I–IV bakal ada pengklasteran 4 operasional bisnis utama atau subholding. Salah satunya bisnis peti kemas yang akan ditempatkan di Surabaya.
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola 43 pelabuhan umum di tujuh provinsi Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. /Pelindo III
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mengelola 43 pelabuhan umum di tujuh provinsi Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. /Pelindo III

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia III (persero) atau Pelindo III juga tengah mempersiapkan konsep peleburan BUMN pelabuhan atau PT Pelindo I hingga Pelindo IV yang selama ini ditargetkan pada September 2021.

Vice President Corporate Communications Pelindo III R. Suryo Khasabu menuturkan secara struktural dan teknis mulai dari waktu pelaksanaan, bentuk usaha setelah merger hingga pembentukan sub unit tentunya disesuaikan dengan arahan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menentukannya. Namun, dia juga membenarkan masing-masing Pelindo tengah disibukkan dan fokus pada rencana holding ini.

“Jadi memang antara Pelindo I sampai IV sedang menyiapkan konsep integrasi layanan kepelabuhanan dari integrasi tersebut kesamaan atau kesetaraan kualitas layanan dan standarisasi supaya bisa meningkatkan daya saing pelabuhan,” ujarnya, Rabu (2/6/2021).

Dalam rencana merger BUMN pelabuhan antara Pelindo I–IV bakal ada pengklasteran 4 operasional bisnis utama atau subholding. Salah satunya bisnis peti kemas yang akan ditempatkan di Surabaya.

Direktur Pelindo II sekaligus Ketua OC Arif Suhartono menjabarkan 4 sub-holding atau operasional bisnis diantaranya operasional peti kemas, non peti kemas, marine dan equipment, serta logistik.

"Jadi operasional akan diklasterkan, seperti marine, petikemas, maupun equipment, dari ujung ke ujung akan dilayani oleh satu entitas Pelindo peti kemas untuk layanan petikemasnya, lalu di bawahnya ada anaknya sub-holding, dari anak-anak usaha akan jadi cucu. Ini untuk memastikan layanan dari ujung ke ujung adalah sama,” katanya.

Dia mengatakan selama ini konsumen kontainer sekitar 70–80 persen adalah konsumen sama yang dilayani oleh Pelindo I–IV. Oleh karena itu apabila konsumen kontainer dilayani dengan servis yang sama, performa yang sama dengan bisnis yang sama maka akan berdampak positif kepada industri.

"Nah korelasi integrasi dengan biaya logistik itu apa? Jadi contoh di pelabuhan kami di Pelindo II, ada pelabuhan yang sebelum ditransformasi bongkar muatnya butuh 5–6 hari, setelah ditransformasi hanya butuh 1 hari. Artinya bagi shipping line ada kesempatan sailing time," jelasnya.

Pada intinya, kata Arif, alasan utama dalam rencana bersatunya Pelindo ini adalah terkait ekonomi yakni bagaimana memberikan servis dengan level yang sama di setiap terminal pelabuhan di seluruh Indonesia, serta efisiensi, dan membantu layanan domestik. Jadi, tekannya, melalui integrasi ini, dia akan mengajukan head office layanan petikemas ada di Surabaya supaya bisnis peti kemas di Surabaya adalah milik Pelindo peti kemas dari ujung ke ujung. Kemudian nonpeti kemas di Medan dan head office marine di Sulawesi.

Secara kesiapan, lanjut Arif, Pelindo I–IV sudah cukup siap dan sudah dalam progres mematangkan lebih dari 60 persen. Terkait pendanaan ke depan, tidak menutup kemungkinan setiap sub holding akan masuk dalam lantai bursa atau IPO. Namun, IPO hanya sebagian opsi untuk mencari dana apabila membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper