Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Air Baku Sudah Melebihi Kapasitas

Pemerintah menargetkan akan ada tambahan 31 bendungan sejak 2014 dengan kapasitas air baku sebanyak 13,16 meter kubik per detik.
Foto udara proyek Bendungan Cipanas di Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (21/7/2020)./ANTARA FOTO-Raisan Al Farisi
Foto udara proyek Bendungan Cipanas di Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (21/7/2020)./ANTARA FOTO-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa pasokan air baku di dalam negeri saat ini sudah melebihi kapasitas.

Direktur Air Minum Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan bahwa saat ini pihaknya berfokus untuk melakukan hilirisasi dari kapasitas air baku pada bendungan dan bendung di dalam negeri. 

Pemerintah menargetkan akan ada tambahan 31 bendungan sejak 2014 dengan kapasitas air baku sebanyak 13,16 meter kubik per detik.

"Dari sisi suplai sudah overcapacity, tinggal bagaimana real demand survey-nya [dilakukan perusahaan daerah aIr minum]. Kalau ini disinkronkan [antara pasokan air baku dan permintaan air minum perpipaan], akan dilakukan pemanfaatan air baku yang ada," katanya di sela-sela Peluncuran Peta Jalan Peningkatan Kapasitas SDM BUMD Air Minum, Rabu (2/6/2021).

Berdasarkan catatan Bisnis, pemerintah akan membangun 75 bendungan baru sepanjang 2014–2024 dengan kapasitas air baku mencapai 88,31 liter per detik. Adapun, pemerintah hanya akan memanfaatkan 31 bendungan sebagai sumber SPAM baru pada periode tersebut.

Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR Dades Prinandes sebelumnya mengatakan bahwa tidak semua [bendungan yang dibangun] untuk air minum. Sebagian bendungan, ujarnya, akan difokuskan sebagai bahan baku irigasi, pembangkit listrik, maupun pengendali banjir.

Pihaknya menargetkan dapat membangun SPAM senilai Rp107 triliun berkapasitas 29.000 liter per detik (lpd) hingga 2024. Adapun, SPAM yang berasal dari anggaran negara akan memiliki total kapasitas sekitar 11.000 lpd.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper