Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur Rekor, tapi Ada Kendala Logistik Mengintai

IHS menyebut bahwa stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia.
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA — IHS Markit menyebut sejumlah kendala manufaktur di Indonesia saat ini adalah waktu pengiriman dari pemasok yang lambat selama 16 bulan terakhir karena kendala pasokan. Perkaranya, adalah kendala pasokan dan masalah pengiriman di tengah pandemi Covid-19 dan kondisi cuaca yang buruk. 

IHS juga menyebut bahwa stok pembelian dan barang jadi terus menipis guna memenuhi kenaikan permintaan yang dialami produsen Indonesia.

Terkait hal tersebut, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan memastikan bahwa kendala logistik pelaku industri di lapangan akan segera teratasi. Pemerintah akan memerhatikan arus bahan baku di dalam dan luar negeri yang masuk ke Indonesia.

"Untuk itu, kami akan koordinasi dengan stakeholder agar arus bahan baku itu dapat berjalan dengan baik, terutama terkait penyediaan kontainer untuk pengiriman ke luar negeri," katanya, Rabu (2/6/2021).

Agus mengatakan dalam rangka penataan Ekosistem Logistik Nasional tersebut sedikitnya ada tiga hal utama yang perlu mendapat perhatian.

Pertama, kolaborasi layanan pemerintah dengan platform logistik swasta. Kedua, regulasi yang efisien dan standar layanan yang prima. Ketiga, dibutuhkan strategi penataan yang tepat.

Sisi lain, Kemenperin akan mendorong akselerasi pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong guna mendorong para pekerja di sektor industri bisa bekerja lebih produktif lagi. Upaya ini akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, pelaku industri logistik menilai pasca Covid-19 kondisi supply chain tidak akan sama lagi. Pasalnya, akan ada banyak perubahan diversifikasi terhadap manajemen dan sisi logistik.

Chairman of Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan bahwa solusi yang dibutuhkan adalah digitalisasi supply chain terintegrasi. Menurutnya, saat ini diperlukan untuk menerapkan supply chain terintegrasi bagi pelaku industri guna mendukung kegiatan manufaktur.

"Kemitraan merupakan upaya memperkuat ketahanan rantai pasokan dengan memiliki berbagai sumber dan akses yang andal terhadap teknologi, produk, dan informasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper