Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer J.P. Morgan Chase & Co Jamie Dimon mengkritik tajam usulan kenaikan pajak Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Rencana kenaikan pajak ini ditujukan untuk orang-orang yang menghasilkan lebih dari US$400.000 dan pajak perusahaan.
Dilansir melalui Bloomberg, Sabtu (29/5/2021), pada sidang House Financial Services pada hari Kamis, Dimon menyampaikan bahwa kenaikan tarif pajak yang direncanakan Biden tidaklah tepat.
Dimon telah mengkritik rencana Biden sejak awal bulan ini. Dia menyampaikan kekhawatirannya terkait dengan kemampuan perusahaan Amerika Serikat (AS) dalam bersaing dengan perusahaan dari negara lain.
“Jika Anda ingin memiliki Amerika yang sehat, tumbuh, dan kompetitif melawan seluruh dunia, anda memerlukan tarif pajak global yang kompetitif. Ini akan merugikan banyak perusahaan, [kebijakan] itu akan mendorong banyak modal mengalir ke luar negeri", tekannya.
Meski demikian, Dimon tidak menentang seluruh kebijakan terkait pajak. Di sisi lain, dalam sidang Komite Perbankan Senat pada Rabu lalu, dia mengatakan AS harus memberlakukan pajak karbon.
Dimon secara terpisah pada sidang tersebut juga memperingatkan agar tidak melampaui batas utang, sehingga perlu dinaikkan akhir tahun ini.
Pasalnya, dia memperingatkan gagal bayar utang federal dapat mengakibatkan bencana besar dengan proporsi yang luar biasa dan dan dampaknya akan terasa hingga 100 tahun ke depan.