Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Singapura Bekukan Aset Taipan Minyak Lim Hin Leong US$3,5 Miliar

Lim Oon Kuin dan keluarganya akan diminta oleh pengacara yang mewakili likuidator Goh Thien Phong untuk mengungkapkan aset mereka ke pengadilan dalam beberapa hari ke depan. Keluarga Lim dapat mengajukan banding terhadap perintah pembekuan aset, kata Goh kepada kreditor.
Bianglala di Singapura
Bianglala di Singapura

Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Tinggi Singapura menyetujui permintaan untuk membekukan sebanyak aset milik keluarga taipan minyak, Hin Leong Trading (Pte.) Ltd. senilai US$3,5 miliar. Tindakan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Singapura.

Dilansir Bloomberg, Senin (24/5/2021), Lim Oon Kuin dan keluarganya akan diminta oleh pengacara yang mewakili likuidator Goh Thien Phong untuk mengungkapkan aset mereka ke pengadilan dalam beberapa hari ke depan. Keluarga Lim dapat mengajukan banding terhadap perintah pembekuan aset, kata Goh kepada kreditor.

Perintah pembekuan aset merupakan langkah menuju pemulihan utang bagi kreditur bank termasuk HSBC Holdings Plc dan DBS Group Holdings Ltd., yang bersama-sama memiliki piutang senilai US$ 3,5 miliar dari Hin Leong.

Keluarga Lim telah menjual aset senilai jutaan dolar dalam beberapa bulan terakhir, termasuk 41 persen saham di fasilitas penyimpanan komersial Singapura kepada operator yang didukung negara, Jurong Port Pte pada Maret. Keluarga Lim juga telah mendivestasikan lusinan kapal milik keluarga Xihe Group, menurut VesselsValue, yang melacak penjualan tersebut.

Goh dari GTP Advisory PAC dan pengacara untuk keluarga Lim di Davinder Singh Chambers LLC tidak menjawab permintaan komentar.

Hin Leong, yang pernah menjadi pedagang minyak independen terbesar di negara kota itu, telah mengajukan permohonan melalui manajer yudisialnya untuk membekukan aset, saham, dan dana yang dipegang oleh pendirinya, yang dikenal sebagai OK Lim, dan kedua anaknya.

Permintaan itu dimotivasi oleh risiko hilangnya aset karena lebih dari 20 bank berjuang untuk menarik pinjaman senilai miliaran dolar dari taipan itu.

Perintah pembekuan aset juga menentukan biaya hidup mingguan keluarga Lim, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut. Keputusan tersebut berlaku mulai 21 Mei, dan berlaku untuk Lim dan kedua anaknya Evan Lim dan Lim Huey Ching, yang keduanya adalah direktur Hin Leong.

Pengadilan menyetujui penutupan perusahaan pada Maret setelah proses penjualan oleh manajer yang ditunjuk pengadilan gagal menarik tawaran.

Lim sendiri telah didakwa dengan pemalsuan dan pelanggaran terkait. Dia membantah tuduhan HSBC bahwa dia menggunakan dokumen palsu untuk mendapatkan pembiayaan.

PricewaterhouseCoopers LLP adalah likuidator lain dari Hin Leong. Firma hukum yang berbasis di Singapura, Drew & Napier LLC, dipimpin oleh Cavinder Bull, bertindak selaku likuidator.

Kerajaan bisnis OK Lim mulai dari perdagangan minyak hingga bunkering hingga bisnis penyimpanan, runtuh tahun lalu setelah taruhan yang salah pada harga minyak mengungkap kerugian tersembunyi dan dugaan penipuan. Kejatuhan bergema di seluruh pasar global, mendorong lembaga keuangan untuk menilai kembali eksposur mereka dan mengguncang bidang besar dari industri perdagangan minyak senilai US$ 4 triliun.

Aset keluarga termasuk properti di Singapura dan Australia, uang tunai dan investasi, polis asuransi, saham dan keanggotaan klub. OK Lim dan anak-anaknya diizinkan untuk memindahkan aset mereka dari Singapura, melepaskan atau mencapai kesepakatan dengan harta benda mereka selama nilai total kepemilikan mereka yang tidak terbebani masih di Singapura dam tetap tidak kurang dari US$ 3,5 miliar, menurut pengajuan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper