Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Bali Trisno Nugroho menyatakan dukungan penuh terhadap program Work from Bali yang didengungkan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).
Menurut Trisno, di tengah masih terasanya dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, penting bagi pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan berbagai upaya untuk mengembalikan kondisi ekonomi masyarakat Bali.
Jika tanpa upaya serius, menurut Trisno, dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat pandemi Covid-19 masih rawan bikin perekonomian Pulau Dewata minus hingga akhir tahun.
"Secara overall Bali ini memang sangat berat untuk menahan pertumbuhan ekonominya agar tidak udal-udalan. Kalau ini terus didiamkan, proyeksi kami sampai akhir tahun 2021 itu kemungkinan pertumbuhan ekonomi Bali bisa juga ada bias ke bawah untuk terjadi kontraksi. Padahal pulau-pulau lain sudah mulai positif," tutur Trisno dalam konferensi pers virtual, Sabtu (22/5/2021).
Sebagai informasi, sepanjang 2020 perekonomian Bali mengalami kontraksi di kisaran 9,31 persen. Menurut data Bank Indonesia KPw Bali, sepanjang tahun lalu Pulau Dewata juga masuk dalam kelompok daerah dengan perkeonomian selalu minus di empat kuartal beruntun.
"Untuk kuartal I tahun ini pun, sebenarnya sudah ada perbaikan namun kami melihat ini masih sangat kurang," sambung Trisno.
Baca Juga
Pandangan serupa juga datang dari Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa.
Menurut Putu, dengan kondisi yang masih serba buram, masyarakat Bali cenderung menyambut positif rencana pemerintah menggulirkan kampanye Work from Bali.
"Kami ingin pemerintah hadir untuk mengatasi kesulitan-kesulitan kehidupan masyarakat di Bali, baik itu dirancang dalam jangka pendek maupun menengah. Kami ini sebenarnya hanya ingin survive [bertahan], tidak lebih. Karena kalau untuk memulihkan itu, untuk mengembalikan kunjungan wisata hingga 7,5 juta, kami tau itu akan sangat susah," ujar Putu.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Kemenko Marves Odo Manuhutu menyebut program Work From Bali diinisiasi pemerintah setelah menyaksikan sendiri bagaimana kesulitan yang dialami warga Bali.
"Kalau teman-teman sekarang berkunjung ke Bali, bisa dilihat berapa banyak di Bali hotel yang beroperasi di bawah 10 persen. Untuk bayar listrik, untuk maintain pun itu tidak cukup.Sebuah hotel, untuk dapat menjalankan operasional kapasitasnya, minimal perlu 30 persen," kata Odo.
Work from Bali merupakan aktivitas workcation atau bekerja dengan suasan liburan di Bali yang mengakomodir pekerja milenial.
Program ini pertama kali diwacanakan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada Rabu (19/5/2021), dan ditargetkan menyasar kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai prioritas.
Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk mengangkat kembali perekonomian Bali, yang mengalami tekanan berat akibat pandemi Covid-19 yang berujung penutupan akses wisatawan mancanegara.