Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uang Beredar Meningkat saat Lebaran 2021, Tapi...

Eko Listiyanto mengatakan peredaran uang terlihat beredar, tetapi tidak di semua daerah. Apa penyebabnya?
Warga membawa uang yang baru ditukarkan di loket mobil kas keliling, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/6)./Antara-R. Rekotomo
Warga membawa uang yang baru ditukarkan di loket mobil kas keliling, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/6)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA -- Geliat ekonomi pada Lebaran tahun ini dianggap lebih baik dari 2020. Ini terlihat salah satunya dari perputaran uang yang meningkat hingga 41 persen. Namun, hal tersebut tampaknya tidak menyeluruh ke semua daerah.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan peredaran uang terlihat beredar di perkotaan saja. Dia menilai kebijakan larangan mudik menjadi salah satu pemicunya.

“Mungkin ada sebagian orang melakukan transfer uang ke daerah meski tidak mudik. Tapi dugaaan saya lebih sedikit karena kalau di kampung bisa lebih banyak. Misalnya, membagikan tunjangan hari raya ke keponakan dan lainnya,” katanya saat dihubungi, Minggu (16/5/2021).

Eko menjelaskan aturan larangan mudik membuat mobilitas masyarakat menjadi terbatas. Dampaknya, daerah tidak dapat banyak manfaat dari kebijakan ini.

Jika dibandingkan dengan situasi normal, katanya, tentu sangat jauh berbeda. Eko mengatakan geliat ekonomi daerah terjadi pada momen besar, salah satunya saat periode Lebaran.

Belanja daring pun demikian. Meski masyarakat didorong melakukan transaksi secara virtual, dia mengatakan hal itu hanya terjadi di kota besar dan Pulau Jawa.

Dia menuturkan yang perlu jadi perhatian saat ini adalah gelombang lanjutan Covid-19. Jangan sampai Indonesia seperti di India. Negeri Bollywood mengalami gelombang lanjutan karena ada acara yang mengumpulkan banyak orang.

“Setelah lebaran dugaan saya kasus akan menigkat. Karena data dari Covid-19 konsisten kasus selalu naik pascalibur. Cuma seberapa besar, kita berharap masih bisa diatasi pemerintah. Mudah-mudahan jangan sampai jebol,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper