Bisnis.com, JAKARTA — Presiden COP26 Alok Sharma mengatakan bahwa desakan untuk meninggalkan batu bara akan menjadi prioritas pribadinya pada gelaran KTT Perubahan Iklim yang akan diadakan di Glasgow, Inggris pada November mendatang.
Ketika berbicara menjelang konferensi COP26, Sharma mendesak negara-negara untuk meninggalkan pembangkit listrik tenaga batu bara dengan negara-negara kaya sebagai pelopornya. Menurutnya, negara-negara kaya harus membantu negara yang lebih miskin untuk membuat perubahan yang sama.
Seperti dikutip dari BBC, Minggu (16/5/2021), dia juga akan mengajak lembaga dan perbankan untuk menghentikan pendanaan kepada negara-negara yang akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara.
Menurutnya, masa batu bara sebagai sumber energi termurah untuk memproduksi listrik sudah lewat.
“Jadi, mari kita buat COP26 saat kita meninggalkannya di masa lalu di tempatnya, sambil mendukung pekerja dan komunitas untuk melakukan transisi dan menciptakan pekerjaan 'hijau' yang baik untuk mengisi kesenjangan,” katanya.
Sharma menyampaikan kembali tema utama Inggris untuk KTT yang akan mempertemukan negosiator iklim dari 196 negara, Uni Eropa, serta pimpinan perusahaan, organisasi, dan pemimpin dunia. Tema yang akan diusung antara lain, membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5 derajat Celcius, membantu manusia dan alam beradaptasi dengan pemanasan iklim yang pasti akan terjadi, dan mengumpulkan dana bagi negara-negara miskin untuk mendapatkan teknologi bersih.