Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surplus Neraca Dagang Diprediksi Menyusut pada April 2021

Aktivitas manufaktur di China dan Amerika Serikat serta tsunami Covid-19 di India, diperkirakan memengaruhi kinerja dagang Indonesia pada bulan lalu.
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1
Suasana di Pelabuhan Kuala Tanjung Port and Industrial Estate. /Dok. Pelindo 1

Bisnis.com, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan pada April 2021 diperkirakan mengalami penyusutan jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana memproyeksikan neraca perdagangan Indonesia pada periode tersebut mencapai US103 juta.

Posisi surplus ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan pada Maret 2021 lalu, yang tercatat sebesar US$1,57 miliar.

“Secara historis, tren April memang cenderung mengalami defisit atau surplus tipis,” katanya kepada Bisnis, Jumat (14/5/2021).

Dia memperkirakan kinerja ekspor pada April 2021 akan meningkat sebesar 40,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kenaikan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh basis yang rendah pada 2020 lalu. Nilai ekspor saat itu tercatat sebesar US$12,19 miliar atau turun sebesar 7,02 persen secara tahunan.

Selain itu, peningkatan nilai ekspor juga dipengaruhi oleh harga komoditas yang meningkat tinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2021, kinerja ekspor pada April 2021 diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 6,7 persen (month-to-month/mtm).

Hal ini dipengaruhi oleh PMI manufaktur di negara mitra dagang utama Indonesia yang melambat pada periode April, terutama di China dan Amerika Serikat, serta permintaan yang lebih rendah oleh India.

Sementara, kinerja impor Indonesia pada April 2021 akan tumbuh hingga 35,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Wisnu menjelaskan, pertumbuhan kinerja impor tersebut didukung oleh beberapa indikator, salah satunya yaitu indeks keyakinan konsumen yang telah mencapai level optimistis, untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia.

Selain itu, indikator permintaan domestik dan mobilitas masyarakat juga tercatat mengalami peningkatan pada periode April 2021. Secara bulanan, kinerja impor diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper