Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat ada sekitar 1,5 juta orang yang keluar dari Jabodetabek sejak 22 April-11 Mei 2021, sedangkan larangan mudik baru dimulai pada 6 Mei 2021.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan data tersebut didapatkan dari posko-posko monitoring yang ada di Kemenhub. Dari catatan tersebut, jutaan orang itu menuju ke beberapa daerah utama seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera.
"Dari catatan yang telah kami peroleh dari posko-posko monitoring yang ada di Kemenhub sudah tercatat lebih dari 1,5 juta orang keluar dari Jabodetabek, di semua moda baik angkutan umum maupun kendaraan pribadi," katanya, Kamis (13/5/2021).
Sementara itu, dia menyebut sejak diberlakukannya peniadaan mudik hingga 11 Mei 2021, tercatat bahwa terjadi penurunan aktivitas perjalanan menggunakan transportasi umum yang sangat signifikan.
Adapun Adita memerinci, untuk angkutan jalan turun sekitar 86 persen jika dibandingkan dengan masa pengetatan persyaratan perjalanan 22 April-5 Mei 2021. Sedangkan untuk angkutan penyeberangan sekitar 62 persen, angkutan laut 30 persen, kereta api 88 persen, dan angkutan udara turun hingga 93 persen.
"Perlu diingat bahwa masa peniadaan [mudik] itu mulai tanggal 6 Mei sehingga data yang kami sampaikan tadi adalah dari 6-11 Mei. Ini menandakan bahwa bisa dilihat masyarakat memang mematuhi ketentuan karena penurunan perjalanan ini cukup signifikan," ujarnya.
Baca Juga
Mengingat angka penurunan mobilitas masyarakat yang signifikan tersebut, Adita berharap tren ini akan terus berlangsung sampai dengan masa peniadaan mudik berakhir dan pada masa pengetatan syarat perjalanan 18-24 Mei 2021.
"Oleh karena itu kepada seluruh anggota masyarakat juga kami terus ingatkan bahwa perjalanan-perjalanan di semua moda transportasi masih harus memenuhi syarat-syarat yang diberlakukan," tuturnya.