Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan perkembangan konstrusi sistem penyediaan air minum (SPAM) Regional Durolis tahap I telah mencapai 35,2 persen. SPAM tersebut direncanakan akan menyediakan air minum di tiga daerah di Provinsi Riau.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan layanan SPAM skala regional diutamakan untuk pemunihan domestik. Adapun, tiga daerah yang akan dilayani SPAM Durolis adalah Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Bengkalis.
"[SPAM Durolis dapat] meningkatkan perbaikan kesehatan masyarakat yang berhubung dengan air minum," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
Dalam catatan Kementerian PUPR, konstruksi SPAM Regional Durolis tahap I memiliki kapasitas 400 liter per detik (lpd). Dengan kata lain, SPAM Regional Durolis tahap I akan menyediakan air minum 200.000 jiwa melalui pemasangan 40.000 sambungan rumah (SR).
Secara rinci, pemasangan 40.000 SR tersebut akan tersebut di 10 kecamatan yang tersebar di tiga kota/kabupaten, yakni 15.000 SR di Kota Dumai, 10.000 SR di Kabupaten Rokan Hilir, dan 15.000 SR di Kabupaten Bengkalis. Investasi yang dihabiskan utnuk konstruksi SPAM Regional Durolis tahap I mencapai Rp858,6 miliar.
Secara keseluruhan, konstruksi SPAM Regional Durolis akan dilakukan dalam empat tahap. Tahap I-III akan dibangun dengna kapasitas 400 lpd, sementara pembangunan tahap IV akan memiliki kapasitas 300 lpd.
Tercatat aksesibilitas air minum di Riau masih berada di angka 20 persen. Untuk meningkatkannya, Kementerian PUPR mendorong penyelesaian proyek SPAM regional.
Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Yudha Mediawan sebelumnya mengatakan untuk akses air minum yang dikonsumsi masyarakat belum tercukupi dengan baik.
Yudha berujar pengelolaan SPAM regional harus mendapat kesepakatan dari daerah seperti Dumai, Rokan Hilir, dan Bengkalis (Durolis), baik kesepakatan kelembagaan maupun UPTD. Jika ini terwujud, pengelolaan SPAM regional di Riau akan menjadi percontohan karena ini proyek perdana di Pulau Sumatra.
"Kalau kami melihat Riau ini kondusif, artinya Pimpinan Daerahnya mempunyai perhatian terhadap infrastruktur baik air, jalan, dan lainnya, sehingga jika pengelolaan air bersih regional ini didukung Gubernur maka ke depannya ini bisa berjalan dengan baik," ujar Yudha.