Bisnis.com, JAKARTA – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimistis industri fesyen, termasuk fesyen busana muslim atau modest akan tumbuh dan diminati masyarakat, terutama selama Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
"Penjualan modest fashion mencapai puncaknya terutama di waktu sekarang yang mendekati Lebaran, di mana penjualan busana Muslim meningkat. Ini adalah momentum keberkahan dan menjadi energi positif untuk bangkit memajukan ekonomi Indonesia," kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo, dikutip Antara, Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut, Fadjar mengatakan telah mengupayakan sejumlah langkah untuk meningkatkan geliat industri fesyen modest agar semakin bersaing di kancah internasional, serta mewujudkan ambisi Indonesia sebagai produsen halal terbesar di dunia pada 2024.
Meski demikian, Fadjar tak mengelak pandemi menempatkan sektor ekonomi kreatif termasuk fesyen modest sebagai salah satu sektor yang terdampak. Ia memaparkan berdasarkan laporan "State of the Global Islamic Economic Report 2020/2021", nilai belanja modest fashion turun 2,9 persen menjadi US$268 miliar atau setara Rp3,9 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Namun, di tahun 2021 ini diprediksi akan kembali pulih dan tumbuh sampai di tahun 2024. Artinya, dalam kondisi apa pun kita harus optimis, berpikir out of the box, memanfaatkan platform online untuk bertahan," kata Fadjar.
Menurutnya, Indonesia harus maksimalkan penjualan daring untuk memperkuat branding produk, menjangkau pasar yang lebih luas, memperbaiki sistem laman penjualan lebih baik untuk menjangkau buyers dari luar negeri.
Baca Juga
Ada pula sejumlah langkah dan program pemerintah melalui Kemenparekraf guna mendorong perekonomian nasional lewat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Pemerintah sudah berikan solusi seperti kebijakan stimulus relaksasi restrukturisasi kredit, mendorong UMKM untuk bertransformasi ke arah digital, dan dukungan modal kerja," jelas Fadjar.
Ada juga program Bangga Buatan Indonesia untuk mengajak masyarakat membeli dan menggunakan produk lokal UMKM dan Bangga Wisata di Indonesia Saja supaya masyarakat berwisata di dalam negeri.
Lalu ada dukungan tambahan modal kerja, Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pariwisata dan ekonomi kreatif, hibah pariwisata, Program Bantuan Pemerintah (BANPER), dan bantuan insentif pemerintah.
"[Bantuan tersebut] diharapkan bisa memberikan kontribusi positif untuk UMKM Indonesia termasuk modest fashion," imbuhnya.
Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengatakan modest fashion sebagai salah satu sektor ekonomi syariah di Indonesia sudah diakui secara global sehingga kolaborasi pemerintah dan para stakeholder penting untuk dilakukan.
"Masterplan ekonomi syariah yang diluncurkan Presiden pada Mei 2019 lalu menjadi rujukan bagi segenap stakeholder Indonesia untuk mengembangkan inisiatif sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dalam suatu kerangka stategis, sebagai pusat halal dunia dan pemimpin ekonomi syariah global," kata Afdhal.