Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan bunga kredit pemilikan rumah (KPR) yang diberlakukan perbankan sudah menurun selama 2 bulan terakhir.
Hal itu, menurut Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo dalam diskusi daring pada Selasa (4/5/2021), sejalan dengan kebijakan BI untuk meminta perbankan melakukan transparansi atas suku bunga kredit.
Langkah tersebut, ungkapnya, memberikan sentimen positif kepada bank-bank untuk menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK).
“Suku bunga dasar kredit untuk jenis konsumsi, KPR, maupun non KPR, serta korporasi sudah mulai menukik di dua bulan terakhir. Artinya ini adalah karena memang dampak dari pada transparansi SBDK perbankan kepada publik,” paparnya.
BI, lanjutnya, memberikan informasi suku bunga dasar kredit kepada publik dan kemudian memberikan sentimen kepada perbankan secara positif untuk kemudian terus menurunkan SBDK.
Dody mengatakan transparansi SBDK ikut mendorong sentimen penurunan berbagai jenis kredit dengan cepat bahkan hanya dalam 2 bulan.
Baca Juga
“Kalau kita lihat dari sisi suku bunga, antara suku bunga dasar kredit dengan policy rate kita sudah sudah turun dengan selisih hanya di kisaran 3,9 persen dari sebelumnya di kisaran 4,2 persen sampai 4,5 persen. Artinya, dalam waktu 2 bulan saja suku bunga dasar kredit perbankan sudah diturunkan,” kata Dody.
Mengenai sikap perbankan yang tak menurunkan bunga KPR memang sempat dikeluhkan kalangan developer. Sikap lainnya dari bankir yang dikeluhkan kalangan pengembang adalah minimnya pemberian persetujuan KPR pada masa pandemi Covid-19 ini.