Bisnis.com, JAKARTA — Setelah Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode April kembali mencatat rekor baru di level 54,6, pemulihan utilisasi pun masih dinanti.
Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan jika merujuk data Kementerian Perindustrian per Maret 2021, utilisasi telah melaju di angka 61,30 persen. Meski begitu perbaikan tersebut tentu belum mencapai angka yang optimal dengan didorong berbagai momentum saat ini.
"Tentu kita menunggu utilisasi ini kembali pada level sebelum pandemi, PMI dengan capaian tertinggi polanya berasal dari permintaan yang naik di awal kuartal II/2021 sehingga diharapkan bisa mendorong angka utilisasi lagi ke depan," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (5/4/2021).
Andry mengemukakan pentingnya peningkatan utilisasi saat ini tentu bertujuan agar penyerapan tenaga kerja kembali terjadi. Meskipun untuk mencapai tahapan tersebut saat ini memang masih cukup jauh tetapi setidaknya perbaikan sudah terjadi.
Hal penting lainnya, lanjut Andry adalah menjaga inflasi. Pasalnya, pemulihan daya beli masyarakat akan mendorong perekonomian dalam suasana yang panas. Untuk itu pemerintah harus menjaga pasokan dan distribusi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Andry melanjutkan tren sejumlah negara saat ini ketika kegiatan vaksinasi berjalan masif maka kondisi perekonomian biasanya akan turut bergeliat.
Baca Juga
"Untuk itu supaya tidak kecolongan lagi dan membuat daya beli turun lagi maka momentum kuarta II yang secara umum menjadi waktunya konsumsi tinggi yang mendorong output industri harus dimanfaatkan dengan vaksinasi dunia usaha supaya iklim usaha tetap kondusif," ujarnya.