Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Manufaktur Indonesia Cetak Rekor, Utilisasi Bisa Pulih?

PMI Manufaktur Indonesia yang kembali mencetak rekor baru pada April 2021 diharapkan bisa mendorong angka utilisasi ke depan.
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode April kembali mencatat rekor baru di level 54,6, pemulihan utilisasi pun masih dinanti.

Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan jika merujuk data Kementerian Perindustrian per Maret 2021, utilisasi telah melaju di angka 61,30 persen. Meski begitu perbaikan tersebut tentu belum mencapai angka yang optimal dengan didorong berbagai momentum saat ini.

"Tentu kita menunggu utilisasi ini kembali pada level sebelum pandemi, PMI dengan capaian tertinggi polanya berasal dari permintaan yang naik di awal kuartal II/2021 sehingga diharapkan bisa mendorong angka utilisasi lagi ke depan," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (5/4/2021).

Andry mengemukakan pentingnya peningkatan utilisasi saat ini tentu bertujuan agar penyerapan tenaga kerja kembali terjadi. Meskipun untuk mencapai tahapan tersebut saat ini memang masih cukup jauh tetapi setidaknya perbaikan sudah terjadi.

Hal penting lainnya, lanjut Andry adalah menjaga inflasi. Pasalnya, pemulihan daya beli masyarakat akan mendorong perekonomian dalam suasana yang panas. Untuk itu pemerintah harus menjaga pasokan dan distribusi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.

Andry melanjutkan tren sejumlah negara saat ini ketika kegiatan vaksinasi berjalan masif maka kondisi perekonomian biasanya akan turut bergeliat.

"Untuk itu supaya tidak kecolongan lagi dan membuat daya beli turun lagi maka momentum kuarta II yang secara umum menjadi waktunya konsumsi tinggi yang mendorong output industri harus dimanfaatkan dengan vaksinasi dunia usaha supaya iklim usaha tetap kondusif," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper