Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Wisnus, Sandi : Kontribusinya Rp1.500 Triliun per Tahun

Pemerintah memilih untuk memaksimalkan pasar wisatawan lokal di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Wisata Kota Tua di Jakarta./Bisnis.com
Wisata Kota Tua di Jakarta./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah pusat membidik peluang untuk membangun pasar wisatawan nusantara (wisnus) atau turis lokal di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno beralasan kontribusi wisatawan nusantara bagi produk domestik bruto (PDB) mencapai Rp1.500 triliun atau sekitar 5 persen per tahun. Capaian itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan kontribusi wisatawan mancanegara yang Rp300 triliun.

Data itu diungkapkan Sandi saat menandatangani had of agreement (HoA) antara Jakarta Experience Board atau PT Jakarta Tourisindo (JXB), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) di Halaman Museum Fatahillah, Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu (28/4/2021).

“Gerak cepat karena kita melihat pariwisata ini salah satu yang paling terdampak negatif,” kata Sandi. 

Adapun, pemerintah pusat bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat untuk merevitalisasi kembali kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa melalui pembentukan usaha patungan Kota Tua-Sunda Kelapa. 

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan joint venture itu diarahkan untuk membangun pasar turis lokal atau domestik di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional.

Fokus pada pembangunan turis lokal itu, menurut Erick, berdasar pada data tren turis domestik yang berada pada kisaran 78 persen secara nasional. 

"Sudah saatnya kita membangun apa yang disebut dengan turis lokal, kita tidak boleh hanya berfokus pada turis internasional," kata Erick. 

Pembentukan usaha patungan itu, lanjutnya, menjadi momentum untuk memanjakan fasilitas pariwisata bagi turis lokal. Pasalnya, selama ini pemerintah cenderung tidak menaruh perhatian pada pelayanan bagi turis lokal tersebut.

"Sekitar 78 persen kunjungan pariwisata itu didominasi turis lokal. Oleh karena itu, kita tidak segan-segan memastikan membangun fasilitas yang friendly bagi turis lokal," kata Erick

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper