Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Properti Masih Tumbuh, Indeks Harga Rumah Naik 5,24 Persen

Indeks harga rumah yang dibuat oleh Bank BTN menunjukkan bahwa bisnis properti selama setahun terakhir masih tumbuh mesi ada badai pandemi Covid-19. Indeks itu memaparkan perubahan harga rumah yang dibeli oleh konsumen.
Ilustrasi pembangunan perumahan./Istimewa
Ilustrasi pembangunan perumahan./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti di Indonesia saat ini masih tumbuh di tengah badai pandemi Covid-19, berdasarkan indeks harga rumah (HPI) yang dibuat oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengemukakan HPI nasional per Maret 2021 mencapai angka 179, yang berarti selama 7 tahun dengan variabilitas tiap tahun yang mungkin berbeda, HPI telah tumbuh dari 100 menjadi 179.

"Untuk melihat hanya posisi Maret 2021 secara year-on-year, ada kenaikan indeks 5,24 persen dibandingkan dengan Maret tahun lalu. Angka ini menunjukkan pasar properti tumbuh dan BTN kembali fokus pada perumahan," ujar Haru di Jakarta pada Kamis (22/4/2021).

HPI adalah indeks yang memaparkan perubahan harga rumah yang dibeli oleh konsumen. HPI dibuat oleh tim riset Housing Finance Center (HFC) BTN yang memberikan gambaran lebih detil mengenai tren pertumbuhan harga rumah yang lebih akurat dengan metode matched sales menggunakan data penyaluran KPR BTN di seluruh wilayah Indonesia.

"Jadi, BTN sudah melakukannya selama 6 tahun. Artinya selama 3 bulan kami men-track harga penjualan rumah tipe kecil 36, tipe 45, tipe 70, dan nonsubsidi, berdasarkan harga riil. Kami track dari Januari 2014 dan kami kasih base 100," kata Haru.

BTN menyajikan HPI sesuai dengan kondisi riil di lapangan agar pemerintah atau regulator selaku pengambil keputusan dapat memanfaatkannya untuk meramu kebijakan di sektor properti.

Dengan begitu, para pengembang bisa menentukan pengembangan tipe perumahan yang tepat dan harga sesuai dengan harga pasar. HPI juga bisa dimanfaatkan perbankan untuk menambah informasi terkait penyaluran KPR. Sementara itu, untuk konsumen, bisa mendapatkan informasi valid mengenai harga rumah.

"Ini bermanfaat bukan hanya untuk BTN sendiri, tapi juga untuk industri guna memonitor perkembangan harga rumah non subsidi di indonesia. Indeks ini akan kami lanjutkan terus dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bukan hanya untuk perbankan tapi juga untuk pengambil keputusan regulator dan semua stakeholder yang akan manfaatkan indeks ini," ujar Haru.

Bank BTN berhasil meraup laba bersih pada kuartal I 2021 sebesar Rp625 miliar dolar AS atau tumbuh 36,73 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp457 miliar. Penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut tercatat naik 3,19 persen (yoy) dari Rp253,25 triliun per kuartal I 2020.

Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BTN. KPR subsidi BTN tercatat naik 9,04 persen (yoy) menjadi Rp122,96 triliun per kuartal I 2021.

KPR nonsubsidi juga mulai naik tipis di level 0,2 persen (yoy) menjadi Rp80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23 persen (yoy) menjadi Rp236,57 trilliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper