Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga kuartal I/2021 mengalami defisit Rp144,2 triliun.
Jika dipersentasekan, angkanya 0,82 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Sedangkan disandingkan sampai bulan Februari, tambah Suahasil, nilainya 0,6 persen.
“Jadi ini semua masih di dalam koridor yang bisa kita kontrol dan akan kita pantau terus,” katanya pada konferensi pers APBN Kita Edisi April 2021 secara virtual, Kamis (22/4/2021).
Sementara itu, pembiayaan anggaran realisasinya Rp323 triliun atau 32,1 persen terhadap PDB. Angka ini naik 282,1 persen dibandingkan tahun lalu.
Suahasil menjelaskan bahwa pendapatan negara hingga Maret mencapai Rp378,8 trilun atau 21,7 persen terhadap target APBN. Realisasi ini tumbuh 0,6 persen dibandingkan tahun lalu.
“Kita ingat konteksnya Maret tahun lalu ada Covid-19 dan Januari-Februari belum ada pandemi. Namun pendapatan negara bisa tumbuh,” jelasnya.
Baca Juga
Di sisi lain, belanja negara pun naik lebih besar, yaitu 15,6 persen dari tahun lalu. Hingga kuartal I/2021, realisasinya Rp523 triliun atau 19 persen dari target APBN.
Dengan begitu, keseimbangan primer mengalami minus Rp65,8 triliun atau 10,4 persen dari APBN. Realisasi ini tumbuh 2.933,7 persen dibandingkan tahun lalu.