Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kebutuhan Listrik untuk Industri Smelter di Sulawesi Terpenuhi

Bauran energi baru terbarukan di sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 29,8 persen dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW.
Ilustrasi: Pekerja memasang jaringan transmisi line 150 kilo volt (KV) Lasusua-Kolaka di Kabupaten Kolaka Utara, Senin (17/12/2018)./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi: Pekerja memasang jaringan transmisi line 150 kilo volt (KV) Lasusua-Kolaka di Kabupaten Kolaka Utara, Senin (17/12/2018)./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PLN memastikan kesiapan pasokan listrik bagi industri smelter di Sulawesi terpenuhi dan andal. Keseriusan PLN ini terlihat pada sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan yang menghubungkan Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah memiliki cadangan daya sebesar 664 megawatt (MW).

“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan investasi melalui infrastruktur ketenagalistrikan di empat provinsi tersebut, khususnya bagi industri smelter dan mendukung tumbuhnya industri baterai di tanah air,” tutur Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dikutip dari siaran pers, Rabu (21/4/2021).

Dia menjelaskan bahwa smelter merupakan salah satu industri yang tengah berkembang pesat mengingat kandungan nikel cukup berlimpah di Sulawesi. Nikel ini juga akan menjadi bahan baku untuk industri baterai. Hal tersebut merupakan tantangan bagi PLN dalam memasok kebutuhan listriknya secara cukup dan andal.

Di Bantaeng, Sulawesi Selatan, PLN baru saja meningkatkan kapasitas daya terhadap jaringan transmisi yang memasok PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI). PT HNI merupakan perusahaan yang berfokus pada industri pengolahan dan pemurnian mineral nikel.

Sebelumnya, PT HNI telah dipasok daya yang sudah ada sebesar 40 megavolt ampere (MVA). Seiring dengan pertumbuhan usahanya saat ini, PLN akan memenuhi kebutuhan tambahan PT HNI kurang lebih 170 MVA. Sebesar 80 MVA sudah siap disalurkan pada Mei 2021 dan 90 MVA pada Juli 2021.

Sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan juga banyak dipasok oleh pembangkit energi baru terbarukan, yakni PLTA Poso 315 MW, PLTA Bakaru 126 MW, PLT Bayu Sidrap 60 MW, PLT Bayu Tolo 70 MW.

Adapun, bauran energi baru terbarukan di sistem kelistrikan Sulbagsel sebesar 29,8 persen dengan total kapasitas sebesar 861,42 MW. Dalam waktu dekat, PLTA Malea ditargetkan juga akan beroperasi sehingga menambah bauran EBT pada sistem kelistrikan Sulbagsel.

Tak hanya memastikan kecukupan dayanya, PLN juga berkomitmen untuk memberikan keandalan pasokan listriknya.

PLN melakukan peningkatan kapasitas jaringan transmisi yang terbentang dari Punagaya di Jeneponto sampai dengan wilayah Bantaeng smelter sepanjang 68 kilometer sirkuit (kms). Upaya tersebut tentunya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keandalan kualitas pasokan listrik kepada pelanggan.

Sementara itu, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, PLN telah berhasil mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) bertegangan 150 kilo Volt (kV) Incomer Kolaka Smelter dan Gardu Induk (GI) 150 kV Kolaka Smelter.

“Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan proyek strategis nasional (PSN) pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini. Pemberian tegangan perdana (energize) telah berhasil dilaksanakan pada awal April lalu,” ucap Zulkifli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper