Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor BBM Naik, Begini Penjelasan Pertamina

Salah satu alasan Pertamina mengenai kenaikan impor BBM Maret 2021 adalah karena adanya kenaikan konsumsi bahan bakar.
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. /Istimewa
Sejumlah pengemudi kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU yang dikelola Pertamina MOR II Sumbagsel. /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatnya impor minyak dan gas bumi dalam negeri pada Maret 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya disebut karena adanya peningkatan konsumsi bahan bakar minyak di dalam negeri.

Saat dikonfirmasi wartawan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan pada periode Maret telah terjadi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak di dalam negeri dibandingkan dengan realisasi pada Februari.

"Secara volume, import BBM Pertamina Maret 2021 turun dibandingkan dengan Maret 2020 , tapi harga pada 2021 jauh lebih tinggi. Maret 2021 dibandingkan dengan Februari 2021 ada kenaikan konsumsi BBM sekitar 17 persen-18 persen," katanya kepada wartawan.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan meningkatnya impor pada Maret lebih disebabkan faktor konsumsi yang berangsur pulih seiring dengan kembalinya aktivitas masyarakat.

Dia mengatakan, kegiatan vaksinasi pada awal tahun turut menjadi faktor yang meningkatkan pergerakan masyarakat.

Sementara itu, untuk kenaikan nilai impor BBM pada Maret disebabkan oleh harga crude dan produk yang meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Saya kira faktor utamanya konsumsi BBM yang mulai pulih. Sejak akhir Februari aktivitas Masyarakat mulai menuju ke normal sejalan dengan pelaksanaan vaksinasi," katanya kepada Bisnis, Senin (19/4/2021).

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan berpendapat lain, menurutnya kenaikan impor BBM pada Maret guna mengamankan pasokan untuk mengantisipasi momen Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri nanti.

Mamit menilai, konsumsi BBM di dalam negeri masih belum pada tren meningkat apabila mengacu pada data penjualan Pertamina yang masih menunjukkan penurunan.

"Mungkin Pertamina membeli lebih banyak di bulan Maret sebagai antisipasi puasa dan lebaran. Karena kalau bicara pertumbuhan konsumsi juga masih minus," ujar Mamit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper