Bisnis.com, JAKARTA -- Tren pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 terus terjadi. Ini terlihat dari berbagai indikator mulai dari perdagangan hingga manufaktur.
Untuk menjaga dan mengembalikan ekonomi seperti sebelum pandemi, strategi yang digunakan pemerintah tidak berubah. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan setidaknya ada lima hal yang terus dilakukan pemerintah.
“Mendorong konsumsi dengan stimulus pemulihan ekonomi nasional, mempercepat vaksinasi, mengendalikan Covid-19, mendorong ekspor, dan mengimplementasikan Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja,” katanya saat dihubungi akhir pekan lalu.
Dengan strategi yang sudah dimulai sejak tahun lalu ditambah kini dengan adanya vaksin, kepercayaan baik masyarakat dan dunia usaha mulai tumbuh.
Saat ini, jumlah uang beredar meningkat dan konsumsi semakin membaik khususnya konsumsi kelas menengah. Kelompok yang menyumbang 82 persen dari konsumsi konsumsi rumah tangga itu tumbuh seiring realisasi vaksin yang terus digenjot.
Di sektor industri, penerapat UU Cipta Kerja diyakini akan meningkatkan investasi melalui terbentuknya Indonesia Investment Authority.
Iskandar menjelaskan bahwa mengacu pada data dan realisasi yang ada, target pertumbuhan ekonomi tahun ini antara 4,5 persen sampai 5,3 persen optimistis bisa tercapai.
Purchasing managers index contohnya, bulan lalu naik 53,2 poin dibandingkan Februari 50,9. Neraca perdagangan pun terus surplus sejak Mei tahun lalu.
Meski sudah berada di jalur pemulihan, stabil atau tidaknnya ekonomi sangat bergantung pada penyebaran Covid-19.
“Karena jika kasus Covid-19, naik maka PPKM [pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat] mikro dapat diperketat. Stabil juga dipengaruhi kecepatan vaksinasi,” jelasnya.