Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ant Group Bantah Isu Jack Ma Mau Jual Sahamnya

Perusahaan tersebut mengatakan divestasi saham Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subjek diskusi dengan siapa pun.
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg
Salah satu karyawan di kantor Ant Group/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ant Group membantah laporan bahwa perusahaan teknologi dan keuangan China itu sedang menjajaki cara bagi pendirinya, Jack Ma untuk menjual saham dan menyerahkan kendali sebagai cara untuk mengurangi tekanan dari regulator negara.

Dilansir Bloomberg, Minggu (18/4/2021), menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, pejabat dari People’s Bank of China (PBOC) dan China Banking and Insurance Regulatory Commission mengadakan pembicaraan dengan Ma dan Ant secara terpisah antara Januari dan Maret, di mana kemungkinan keluarnya Ma dibahas.

Perusahaan berharap saham Ma akan dijual kepada pemegang saham lain yang ada di Ant atau mitra e-commerce Alibaba Group Holding Ltd.

Namun demikian, Ant mengeluarkan pernyataan bahwa divestasi saham Ma tidak dipertimbangkan. Perusahaan tersebut mengulangi penyangkalan tersebut dalam tweet dengan mengatakan divestasi saham Ma di Ant Group tidak pernah menjadi subjek diskusi dengan siapa pun.

Sebelumnya, Pemerintah China telah menekan kerajaan internet Ma sebagai bagian dari upaya untuk menanamkan otoritasnya tanpa terhapuskan pada industri teknologi negara itu. Dalam pengumuman penting bulan ini, pemerintah mengenakan denda US$2,8 miliar pada Alibaba karena menyalahgunakan dominasi pasarnya, kemudian memerintahkan perombakan Ant.

Ant akan secara efektif diawasi lebih seperti bank, sebuah langkah dengan implikasi luas untuk pertumbuhan dan kemampuannya untuk terus maju dengan penawaran umum perdana yang tiba-tiba ditunda pemerintah akhir tahun lalu.

Perombakan yang diuraikan oleh regulator akan mengubah Ant menjadi perusahaan induk keuangan, dengan otoritas mengarahkan entitas itu untuk membuka aplikasi pembayarannya kepada pesaing, meningkatkan pengawasan tentang bagaimana bisnis itu mendorong operasi pinjaman konsumen yang penting, dan meningkatkan perlindungan data.

Analis senior Bloomberg Intelligence Francis Chan mengatakan dalam sebuah laporan awal pekan ini, dia memperkirakan valuasi Ant turun di bawah 700 miliar yuan (US$ 107 miliar) dari 2,1 triliun yuan dalam upaya sebelumnya untuk go public.

"Prospek Ant Group bisa semakin berkurang setelah China menghentikan penautan pembayaran Alipay yang tidak tepat dengan produk Ant lainnya. Pembatasan baru di Yu'ebao juga merusak bisnis kekayaannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper