Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyebut laporan Badan Pusat Statistik mengenai impor dan ekspor kali ini menjadi berita gembira bagi dunia industri. Pihaknya pun akan berupaya menjaga tren positif di tengah kondisi ketidakpastian yang masih berlangsung dengan meluncurkan insentif baru.
"Saya tekankan bahwa Kementerian Perindustrian akan berusaha mempertahankan tren positif ini melalui insentif fiskal yang sudah digulirkan PCPEN untuk lebih digenjot. Tidak menutup kemungkinan pemerintah akan meluncurkan insentif baru khususnya menyambut lebaran ini," kata Staf Khusus Menteri Perindustrian Febri Hendri kepada Bisnis, Kamis (15/4/2021).
Dia melanjutkan dari laporan BPS, ada dua poin yang menjadi perhatian pengembangan kinerja industri. Pertama, ekspor industri pengolahan melaju double digit naik 18 persen. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, industri hanya mengekspor US$33 miliar sedangkan tahun ini mencapai US$38,96 miliar.
Kedua, secara kumulatif bila dilihat dari perolahan total 2019, angka kuartal awal 2021 ini bahkan lebih baik lagi dari tahun tersebut.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya juga menyebut dengan berbagai indikator positif yang sudah terjadi saat ini, khususnya PMI Maret yang melaju pesat maka pertumbuhan ekonomi kuartal ini tidak akan lagi berada rentang yang negatif.
Menurutnya, pemerintah pun akan terus memastikan gairah dunia usaha tetap melaju dengan berbagai dukungan dalam kondisi yang masih sulit ini.
Agus menuturkan ketika pandemi Covid-19 menghantam perekonomian pemerintah terus menggodok kebijakan dan stimulus untuk membangkitkan gairah pelaku usaha.
Alhasil, di tengah masa-masa sulit ini kenaikan PMI yang sangat signifikan menunjukkan bahwa pemulihannya ekonomi Indonesia akan semakin cepat.
Agus menambahkan di kawasan ASEAN, Indonesia terbukti memiliki performa paling baik selama lima bulan terakhir. Diharapkan, hal itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2021.
Menurut Agus pemerintah telah memberikan berbagai stimulus agar sektor manufaktur cepat ekspansif dan terus menunjukkan pertumbuhan positif. Salah satunya melalui insentif fiskal berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk kendaraan bermotor.
"Kebijakan ini terbukti meningkatkan confidence para pelaku industri dan mendorong daya beli masyarakat," ujar Agus.