Bisnis.com, JAKARTA - McDonald's menutup ratusan restoran di dalam Walmart, karena pelanggan semakin banyak berbelanja online dan memilih memesan melalui layanan drive-thru selama masa pandemi ini.
Perusahaan ritel besar ini mengkonfirmasi penutupan tersebut pada hari Jumat. Walmart mengatakan bahwa rantai makanan cepat saji akan memiliki sekitar 150 lokasi yang tetap berada di 3.570 SuperCenter-nya. Jumlah itu secara bertahap menurun selama bertahun-tahun dari puncak sekitar 1.000 lokasi.
Penutupan tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal. Selama sekitar tiga dekade, dua perusahaan raksasa telah bekerja sama dan memungkinkan pembeli Walmart untuk memesan burger dan kentang goreng setelah mengisi keranjang belanja mereka dengan bahan makanan dan barang dagangan lainnya di gerai-gerai Walmart di AS. Namun, pandemi telah mengguncang cara pelanggan berbelanja dan makan.
Banyak pembeli Walmart sekarang membeli bahan makanan mereka secara online dan memasukkannya ke bagasi di tempat parkir atau dikirim ke rumah, sehingga mereka tidak perlu masuk ke dalam toko.
Dikutip dari CNBC internasional, penjualan e-niaga Walmart di AS tumbuh 79 persen dalam tahun fiskal terbaru yang berakhir pada tanggal 31 Januari 2020 lalu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini cerminan dari lalu lintas pembeli yang meningkat melalu jalur online.
Jaringan seperti Sweetgreen, Shake Shack, dan Chipotle Mexican Grill telah mengumumkan rencana untuk menambahkan lebih banyak jalur drive-thru karena pelanggan lebih memilih pendekatan layanan ini yang dinilai nyaman dan lebih bebas kontak.
Baca Juga
McDonald's mempercepat rencana untuk menutup restoran selama pandemi. Dalam panggilan telepon dengan investor pada bulan Juli, Chief Financial Officer McDonald's Kevin Ozan mengatakan rantai makanan cepat saji akan mempercepat penutupan yang diharapkannya di tahun-tahun mendatang - termasuk lebih dari 100 lokasi Walmart dengan volume bisnis yang rendah.
Walmart berencana untuk mengubah lokasi bekas McDonald's menjadi jenis restoran dan layanan lain, termasuk beberapa dengan nuansa yang lebih regional atau unik, kata juru bicara Walmart Molly Blakeman.
Misalnya, katanya, satu toko memiliki mesin penjual minuman smoothie dan beberapa toko lainnya akan menjadi dapur bayangan yang memasak berbagai merek makanan dari restoran yang telah ada.
Dia mengatakan Walmart sedang menguji lokasi dengan Taco Bell dari Yum Brand dan Domino's Pizza. Di gerai Walmart yang lain, lanjut Blakeman, ruang tersebut telah menjadi jenis toko yang menawarkan berbagai macam produk, mulai dari penyewaan alat hingga jasa mengepang rambut.