Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II menyiapkan diri sebagai bandara embarkasi dengan adanya potensi penyelenggaran ibadah haji 1.442 H/2021.
VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menuturkan saat ini terdapat enam bandara kelolaan yang berfungsi sebagai embarkasi, di antaranya Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Juanda Surabaya, dan Zainuddin Abdul Madjid di Lombok.
Berdasarkan data AP I pada 2015–2019, tercatat melayani sebanyak 109.130 jemaah haji dari enam embarkasi yang telah ditunjuk oleh pemerintah tersebut. Jumlah jemaah terbesar terdapat di Bandara Juanda, Surabaya dengan sebanyak 38.066 jemaah haji sedangkan yang terkecil di Lombok Praya sebanyak 44.947 jemaah haji.
Sementara itu, jumlah kloter penerbangan terbesar ada di Bandara Adi Soemarmo, Solo sebanyak 98 kloter dan jumlah kloter terkecil sebanyak 11 di Bandara Lombok. Jumlah kloter tersebut, sambungnya, berpengaruh kepada jenis pesawat yang digunakan yakni di Solo menggunakan Airbus330, sedangkan di bandara Juanda Surabaya menggunakan kapasitas yang lebih besar dengan Boeing 747.
Alhasil, dari akumulasi data tersebut, pertumbuhan pergerakan jemaah haji mulai dari 2016 hingga 2019 sebesar 6,45 persen, sedangkan pertumbuhan kloter mencapai sebanyak 7,26 persen. Selama ini kontribusi AP I dalam penyelenggaraan haji adalah dari sisi bandara terkait jaminan kelancaran arus, ketersediaan toilet portabel. Pengaturan manajemen bus hingga ke wilayah airside.
“Jadi, aktivitas jemaah tidak dilakukan di terminal penumpang layaknya penumpang internasional semua prosesnya ada di asrama haji. Kemudian ada personel dan X-Ray di asrama haji,” kata Handy, Senin (12/4/2021).
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Operasi dan Pelayanan AP II Muhammad Wasid menyampaikan terdapat sebanyak 6 bandara melayani haji yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu di Medan,Bandara Internasional Minagkabau di Padang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh hingga Bandara Kertajati di Jawa Barat.
Dia juga memaparkan sepanjang 2019, realisasi jemaah terbesar ada di Soekarno-Hatta 63.223 orang dengan yang terkecil di Banda Aceh sebanyak 4.617 jamaah. Atau dalam kloter ada 162 kloter dan Kualanamu 22 kloter, terakhir Bandara Aceh 12 kloter.
Sementara itu untuk alur embarkasi dari asrama haji akan dilakukan sejumlah hal termasuk pemeriksan imigrasi dan pemeriksaan bagasi tercatat dan pemeriksaan keamanan ditempatkan di bandara embarkasi.
Dalam masa pandemi ini dia mengharapkan dokumen kesehatan yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Arab Saudi dapat dilakukan di asrama haji yang telah disiapkan. Dia mencontohkan untuk tes PCR berlaku selama 72 jam sebelum keberangkatan yang akan didiskusikan bersama dengan Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Terkait dengan bandara Kertajati yang baru. Insyallah tahun ini bisa kami siapkan bisa menerima jemaah haji untuk menerima jemaah di Jawa Barat bagian timur,” ujarnya.