Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Pertumbuhan Ekonomi Capai Target, Subsidi Gaji dan BLT Perlu Disalurkan Lagi

Stimulus yang telah dicabut seperti subsidi gaji dan bantuan langsung tunai untuk kelompok menengah perlu disalurkan kembali apabila ingin target pertumbuhan tercapai.
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Pekerja pabrik pulang seusai bekerja di salah satu pabrik makanan di Jakarta, Sabtu (11/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa kata kunci agar ekonomi bisa berada di jalur positif meski pandemi Covid-19 belum berakhir adalah tetap menjaga konsumsi rumah tangga.

“Artinya kebijakan yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga merupakan hal yang esensial untuk diperhatikan oleh pemerintah. Kalau kita lihat, di tahun ini sebenarnya sudah banyak beragam insentif yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong konsumsi rumah tangga,” katanya saat dihubungi, Senin (12/4/2021).

Yusuf menjelaskan bahwa stimulus yang telah dicabut seperti subsidi gaji dan bantuan langsung tunai untuk kelompok menengah perlu disalurkan kembali apabila ingin target pertumbuhan tercapai.

“Apabila di sepanjang tahun 2021 daya beli kembali akan melemah. Jadi posisinya tidak rigid. Beberapa bantuan yang dikeluarkan pemerintah itu harus fleksibel ketika misalnya dibutuhkan harus bisa cepat berubah untuk mendongkrak kembali kembali daya beli dari masyarakat,” jelasnya.

Belajar dari tahun lalu, Yusuf menuturkan bahwa roda ekonomi tidak akan bergerak lebih cepat jika Covid-19 masih ada.

Dengan begitu, tidak hanya vaksinasi saja yang akan menjadi pengubah permainan (game changer) tapi protokol kesehatan juga perlu diterapkan.

“Itu harus dijalankan sampai dengan akhir tahun apabila masyarakat ataupun pemerintah ingin mencapai target pertumbuhan yang disampaikannya yaitu di kisaran 4,5 persen sampai dengan 5,3 persen,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper